Kanker kolorektal semakin banyak menyerang individu yang lebih muda, termasuk mereka yang berusia 20-an dan 30-an.
Penelitian terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus kanker kolorektal dini (EOCC) di antara orang-orang muda di Amerika yang berusia di bawah 50 tahun.
Antara tahun 2010 dan 2019, kanker kolorektal meningkat hingga 80% pada kelompok usia ini. Mengidentifikasi gejala awal sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit.
Mengonsumsi daging olahan yang tinggi, asupan serat yang rendah, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.
Tak hanya itu, kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang diketahui untuk berbagai kanker, termasuk kanker kolorektal. Merokok dan minum alkohol juga dikaitkan dengan risiko kanker ini.
Dan, berikut adalah sederet gejala awal yang harus diwaspadai:
1. Darah dalam tinja
Jika Anda melihat darah di mangkuk toilet, pada kotoran Anda, atau bahkan hanya noda pada tisu toilet, jangan mengabaikannya. Tentu, itu mungkin wasir, tetapi jika terjadi secara teratur, itu bisa jadi sesuatu yang lebih serius seperti kanker kolorektal.
Pendarahan sering kali berasal dari polip atau tumor di dalam usus besar atau rektum Anda. Terkadang warnanya merah terang, terkadang lebih gelap (seperti bubuk kopi), tetapi bagaimanapun juga, tubuh Anda sedang memberi tanda bahaya.
Usahakan jangan panik, tetapi jangan juga mengabaikannya. Hubungi dokter dan periksakan diri Anda untuk berjaga-jaga.
2. Perubahan kebiasaan buang air besar
Jika jadwal buang air besar Anda tiba-tiba mulai aneh, seperti Anda buang air besar lebih banyak dari biasanya, atau tidak buang air besar sama sekali selama berhari-hari, maka sudah waktunya untuk memperhatikannya.
Sembelit kronis, diare, atau merasa masih ingin buang air besar meskipun sudah buang air besar adalah tanda-tanda peringatan klasik. Perubahan ini mungkin berarti ada sesuatu yang menghalangi usus besar Anda atau mengganggu ritmenya.
Jangan berasumsi bahwa itu hanya karena pola makan atau stres Anda. Jika keadaan tidak kembali normal setelah beberapa hari atau minggu, sudah waktunya untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga: Waspada! 5 Makanan Sehari-hari Ini Bisa Picu Kanker, Cegah Sebelum Terlambat