Growthmates, sering nggak sih kamu bingung membaca label gizi pada makanan olahan atau produk kemasan? Atau bahkan, justru abai dengan informasi nilai gizi yang tertera di belakang kemasan?
Padahal, penting banget loh memahami informasi gizi pada makanan dan minuman kemasan. Dengan mengetahui kandungan seperti gula, garam, dan lemak, kita bisa lebih bijak dalam memilih asupan sehari-hari dan mencegah penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, hingga obesitas.
Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM RI, dra. Dwiana Andayani, Apt., mengatakan bahwa saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya membaca label kemasan dengan cermat, terutama terkait kandungan gula, garam, dan lemak dalam pangan olahan.
Sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, idealnya dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan).
“Saya yakin sebagian besar dari kita masih belum menjadikan informasi nilai gizi sebagai bahan pertimbangan saat memilih produk. Padahal, informasi tersebut sangat penting karena didasarkan pada hasil pengujian di industri dan diformulasikan dalam tabel gizi,” ujar dr. Dwiyana dalam agenda Media Briefing dalam rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia 2025 yang diinisiasi oleh Nutrifood, Selasa (4/3/2025) di Jakarta.
Badan POM telah menetapkan regulasi yang mewajibkan pencantuman informasi nilai gizi pada kemasan produk. Tujuannya, agar masyarakat membaca dan mencermati informasi nilai gizi sebelum membeli pangan olahan dan dapat dengan bijak mengambil keputusan terkait asupan mereka.