Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengeluhkan kenaikan harga beras yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir ini.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, dari laporan yang diterima pihaknya harga beras kini semakin tak jelas dan melampaui harga eceran tertinggi (HET). Untuk harga beras premium saat ini sudah menyentuh Rp18.00 per Kilogram.
Baca Juga: Harga Beras Meroket Jelang Pemilu 2024, Jokowi Beri Perintah Khusus ke Bapanas
"Sedangkan harga beras medium terkerek di Rp 13.500 per kilogram,” kata Reynald kepada wartawan Senin (12/2/2024).
Menurut IKAPP ada sejumlah faktor yang membuat harga beras terus melonjak naik. Salah satunya adalah ketidakseriusan pemerintah dalam pengelolaan beras sejak musim tanam 2022 hingga saat ini. Kondisi ini membuat data produktivitas beras nasional menjadi simpang siur.
"IKAPPI mendorong agar sinkronisasi data antara beras yang disebarkan di masyarakat digunakan untuk bansos dan yang disebarkan untuk pedagang pasar itu penting untuk keberlangsungan pasar agar harga di pasar tidak tinggi," kata dia.
Baca Juga: Anies Baswedan Janji Bangun Kampung Haji di Mekkah
Baca Juga: Pandangan Ketum Golkar Soal Film Dokumenter Dirty Vote
IKAPPI juga mendorong agar pemerintah berhati-hati dengan lonjakan beras dan sulitnya beras didapati di pasar tradisional. Kondisi ini penting apalagi karena saat ini momen politik yakni musim pemilu.
"Sehingga banyak beras yang di ambil di luar pasar tradisional atau produsen besar. Ini yang harus di jaga oleh pemerintah untuk ke depan," ujarnya.