Dalam pandangan Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), kondisi ekonomi saat ini memberikan tekanan besar pada pekerja dan masyarakat luas. Kepada Olenka, ia menjelaskan berbagai tantangan yang muncul, terutama bagi tenaga kerja di sektor formal dan dampaknya terhadap konsumsi masyarakat.

"Kesempatan kerja di sektor formal semakin menurun," ungkap Bhima, "akibatnya, banyak tenaga kerja yang beralih ke sektor informal. Masalahnya, upah di sektor informal tidak pasti, dan pengalaman sosial pekerja juga lebih rendah dibandingkan dengan industri formal, seperti pabrik pengolahan."

Bhima juga menyoroti beban finansial yang semakin berat. Ia menyebutkan, iuran seperti BPJS dan pajak penghasilan (PPh) sebesar 11% itu akhirnya membebani pelaku usaha, dan secara tidak langsung, dibebankan juga kepada pekerja.

Baca Juga: Tantangan Kabinet Baru dalam Meningkatkan Daya Beli Masyarakat dan Menopang Industri

"Dengan pengeluaran yang bertambah, para pekerja terpaksa mengurangi konsumsi mereka. Padahal, konsumsi menyumbang lebih dari 50% total produk domestik bruto (PDB) kita," terangnya.

Menurut Bhima, tekanan ini membuat masyarakat harus memilih langkah yang sulit. Ia mengatakan setidaknya ada tiga opsi yang bisa dipilih. "Pertama, menunda atau mengurangi pembelian barang-barang sekunder. Kedua, memangkas konsumsi secara keseluruhan. Atau yang terakhir, mereka terpaksa meminjam uang," bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengatakan bahwa  tren pinjaman online (pinjol) semakin meningkat karena uang tunai yang dimiliki masyarakat semakin tipis. Ini fenomena yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, pinjol bisa jadi solusi instan, tapi dampaknya bisa semakin memberatkan masyarakat jika tidak terkendali.

Baca Juga: Mendagri Tito Bantah Daya Beli Melemah Gegara Deflasi

Bhima mengingatkan bahwa penurunan konsumsi masyarakat akan berdampak besar pada perekonomian nasional. "Kalau konsumsi menurun, pertumbuhan ekonomi kita juga akan melambat. Efek ini sangat dirasakan, dan jika tidak segera diatasi, bisa memperbesar kesenjangan ekonomi," katanya.

Dengan penjelasan ini, Bhima menekankan pentingnya kebijakan yang dapat meringankan beban pekerja dan meningkatkan daya beli masyarakat. Tanpa langkah yang konkret, tantangan ini akan terus membebani ekonomi Indonesia.