5. How Not to Be Wrong: The Power of Mathematical Thinking karya Jordan Ellenberg
Ellenberg membuktikan bahwa berpikir matematis tak hanya tentang angka dan rumus, tetapi tentang mendekati dunia dengan kesadaran statistik, probabilitas, dan logika.
Buku ini membantu kita memahami kapan kita terjebak dalam kesalahan berpikir dan bagaimana 'cara matematis' bisa membimbing keputusan sehari-hari.
6. How the Mind Works karya Steven Pinker
Pinker menyelami kompleksitas pikiran manusia, mulai dari persepsi visual, emosi, sampai proses kognisi dan evolusi.
Dengan gaya komunikatif, ia membahas teori pikiran komputasional serta bagaimana evolusi membentuk cara kita berpikir dan bertindak.
7. Influence: The Psychology of Persuasion karya Robert Cialdini
Cialdini memperkenalkan enam prinsip persuasi, yakni timbal balik (reciprocity), komitmen dan konsistensi, bukti sosial, otoritas, kesukaan (liking), dan kelangkaan (scarcity).
Dengan memahami prinsip-prinsip ini, kita bisa mengenali pengaruh di sekeliling kita dan mempertahankan kebebasan berpikir.
8. You Are Not So Smart karya David McRaney
McRaney mengajak kita menyadari betapa sering pikiran kita 'menipu' diri sendiri lewat bias kognitif dan kesalahan logika.
Buku ini mengungkap kebohongan internal yang sering kita abaikan, sekaligus mengajak pembaca untuk lebih waspada dan reflektif terhadap proses berpikirnya.
9. Being Logical: A Guide to Good Thinking karya D.Q. McInerny
Buku ini adalah pengantar ringkas dan padat mengenai prinsip-prinsip logika, yaitu struktur argumen, kesalahan berpikir, serta metode berpikir yang koheren dan jernih.
Cocok bagi siapa pun yang ingin memperkuat dasar 'berpikir logis' tanpa harus menyelami teori yang berat.
Baca Juga: 9 Buku Esensial untuk Memahami Perilaku dan Psikologi Manusia