Otto Toto Sugiri merupakan pebisnis yang masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Mengutip data Forbes real time pada 10 Oktober 2025, Toto Sugiri berada di peringkat ke-5 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan US$12,3 miliar sebagai pendiri dan CEO PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Kepemilikan sahamnya dalam DCII mencapai 29,9%, terbesar dibandingkan pemegang saham lainnya.

Dijuluki Bill Gates-nya Indonesia

Kesuksesannya dalam sektor teknologi membuatnya dijuluki Bill Gates-nya Indonesia. Peraih gelar Master of Science in Engineering dari Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule, Aachen, Germany pada tahun 1980 ini telah malang-melintang di industri IT (Information and Technology) sejak lama. Atas kontribusinya memajukan industri teknologi di Tanah Air, dia masuk dalam daftar 64 tokoh penerima gelar kehormatan dan tanda jasa oleh Presiden ke-7 Joko Widodo pada Agustus 2024.

Baca Juga: Deretan Bisnis Milik Happy Hapsoro, Suami Puan Maharani yang Kuasai RAJA dan RATU

Sebelum mendirikan perusahaannya sendiri, Toto terlebih dahulu bekerja sebagai IT General Manager di Bank Bali. Dia pertama kali mendirikan perusahaan di tahun 1989 bernama PT Sigma Cipta Caraka. Perusahaan tersebut kemudian diakuisisi oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada 2010 melalui TelkomMetra dan kini dikenal sebagai Telkomsigma.

Jejak Toto Sugiri lainnya tercatat di tahun 1994 ketika dia ikut mendirikan Indonet sebagai penyedia internet pertama di Indonesia. Perusahaan yang melantai di tahun 2021 ini lalu diakuisisi oleh perusahaan asal Singapura, Digital Edge, pada tahun 2023.

Pemilik Data Center Tier IV Pertama se-ASEAN

Pria kelahiran Bandung pada 23 September 1953 ini mulai membangun kerajaan bisnisnya di industri data center dengan mendirikan PT DCI Indonesia Tbk pada tahun 2011. Perusahaan yang mulai beroperasi sejak tahun 2013 ini resmi menjadi perusahaan publik di tahun 2021.

Pemilik kode saham DCII ini lantas berkembang menjadi perusahaan data center terbesar di Indonesia, bahkan menjadi penyedia data center bersertifikat Tier IV (kategori tertinggi di industri data center), pertama se-ASEAN. Perusahaan ini memiliki 7 data center yang tersebar di 3 lokasi, yakni Cibitung, Karawang, dan Jakarta dengan total kapasitas daya hampir 1.000 megawatts (MW).

Seiring perkembangan internet dan AI, kebutuhan data center semakin meningkat. Inilah yang menyebabkan DCII meningkat drastis. Kesuksesan DCII mengantarkan Toto dari posisi ke-26 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2024 ke jajaran teratas orang terkaya di Indonesia. Tahun lalu, kekayaannya tercatat sebesar US$2,21 miliar, naik hampir 6X lipat di tahun ini.

Saat pertama melantai di tahun 2021, saham DCII diperdagangkan seharga Rp420 per saham. Kini, pergerakan saham DCII sudah tumbuh 34.000 persen menjadi Rp280.300 per saham pada Jumat, 10 Oktober 2025. Sementara itu, perusahaan ini juga tercatat mengantongi 50,01 % saham PT Sarana Megahtama yang bergerak sebagai penyedia layanan pusat data.