Ahmad Muzani adalah seorang politisi senior yang menjabat sebagai Ketua Fraksi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Namanya dikenal luas di panggung politik nasional sebagai sosok berpengaruh dengan pengalaman panjang di dunia politik.

Pada 3 Oktober 2024, Muzani resmi dilantik sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dalam Sidang Paripurna Ke-III MPR yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta. Prosesi tersebut pun menandai babak penting dalam kiprah politiknya.

Dan, dikutip dari berbagai sumber, Senin (13/10/2025), berikut Olenka ulas profil singkat Ahmad Muzani yang menjadi salah satu figur kunci dalam dinamika politik nasional.

Latar Belakang dan Kehidupan Pribadi

Dikutip dari Inilah.com, Ahmad Muzani lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 15 Juli 1968. Ia tumbuh dalam lingkungan religius yang kuat dan menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (1975–1981). Setelah itu, ia melanjutkan ke SMP Ikhsaniyah (1981–1984) dan SMEA Negeri (1984–1987).

Kecintaannya pada dunia komunikasi membawanya kuliah di Universitas Ibnu Khaldun, jurusan Ilmu Komunikasi (1989–2009). Dikutip dari Tirto.id, sejak remaja, Muzani aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Pelajar Islam Indonesia (PII), dan sempat menjadi ketua cabang Tegal.

Dalam kehidupan pribadi, Muzani dikenal sebagai sosok keluarga. Dilansir dari Wikipedia, ia menikah dengan Himmatul Aliyah dan telah dikaruniai empat anak. Di sela kesibukan politiknya, ia gemar jogging dan menyukai kuliner daerah.

Awal Karier: Dari Wartawan ke Dunia Politik

Perjalanan karier Ahmad Muzani dimulai jauh sebelum ia dikenal sebagai tokoh politik nasional. Dikutip dari Kumparan, langkah awalnya dimulai pada tahun 1989 ketika ia terjun sebagai wartawan di majalah Amanah.

Dikutip dari Tirto.id, dunia jurnalistik menjadi pintu pertama yang membentuk kepekaannya terhadap dinamika sosial dan politik Indonesia. Setahun kemudian, ia juga mengabdikan diri sebagai guru di SMA Muhammadiyah 13 Jakarta, sebuah pengalaman yang memperkaya cara pandangnya terhadap dunia pendidikan dan generasi muda.

Kariernya terus berkembang. Pada 1995, Ahmad Muzani dipercaya menjadi redaktur di Radio Ramako FM. Kepiawaiannya mengelola informasi dan membangun komunikasi publik membuatnya kemudian naik menjadi direktur untuk wilayah Serang, Banten.

Jejaring luas yang ia bangun dari dunia media inilah yang kelak membuka banyak pintu dalam perjalanan politiknya.

Tak hanya berkecimpung di dunia media, Ahmad Muzani juga aktif di bidang riset dan bisnis. Pada akhir 1990-an, ia menjabat sebagai Direktur Institute for Study dan menjadi Pemimpin Redaksi Berpolitik.com, sebuah platform yang menjadi ruang diskusi politik dan demokrasi.

Di luar itu, ia juga terjun ke dunia usaha, antara lain sebagai Manajer di PT Tidar Kerinci Agung, perusahaan perkebunan kelapa sawit dan Komisaris di CITV serta PT Tambang Sungai Suir. Pada periode 2009 hingga 2012, ia menduduki posisi Direktur PT Swara Rama Loka.

Berkat pengalaman panjang di berbagai bidang, seperti media, pendidikan, riset, dan bisnis, Ahmad Muzani membangun jejaring kuat lintas sektor. Jejaring inilah yang membawanya ke panggung politik nasional. Ia terlibat dalam pembentukan Partai Bintang Reformasi bersama Zainuddin MZ dan dipercaya menjabat sebagai Wakil Sekjen.

Namun, momentum besar datang menjelang Pemilu 2009, saat ia memutuskan bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Keputusan ini menjadi titik balik yang mengantarkannya pada karier politik Panjang, dari anggota legislatif hingga kini menduduki jabatan strategis di lembaga tinggi negara.

Baca Juga: Dari Istana ke Jakarta: Jalan Mulus Karier Politik Pramono Anung