4. Kelola stress

Stres kronis telah terbukti sangat terkait dengan penyakit jantung. Sebuah studi yang diterbitkan dalam 'The Lancet', meneliti hubungan antara aktivitas otak yang berhubungan dengan stres dan peradangan arteri yang diteliti sebagai jalur menuju penyakit kardiovaskular.

Stres juga dapat menyebabkan manifestasi somatik dari stres kronis, termasuk hipertensi, yang merupakan salah satu prekursor penyakit jantung yang sudah terbukti.

Untuk mengatasi stres kronis dan meminimalkan dampaknya terhadap kesehatan jantung, para ahli merekomendasikan penggunaan strategi seperti olahraga, meditasi, yoga, dan keseimbangan kehidupan kerja yang tepat.

5. Atur tekanan darah

Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pengelolaan tekanan darah juga dilakukan melalui menjaga berat badan yang sehat, membatasi konsumsi alkohol, mengurangi asupan natrium, dan mengonsumsi obat yang diresepkan.

6. Hindari obesitas

Obesitas dan kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Memiliki pola makan dan olahraga yang tepat akan membantu mencapai berat badan ideal dan akibatnya mengurangi stres pada jantung.

7. Batasi konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol kronis dapat menyebabkan beberapa penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, gagal jantung, dan stroke. WHO menyarankan agar orang-orang membatasi konsumsi alkohol untuk meminimalkan risiko.

Bagi pria, ini berarti kurang dari 14 minuman standar dalam seminggu, sedangkan bagi wanita, disarankan untuk membatasi asupan alkohol hingga kurang dari 7 minuman standar per minggu.

8. Pemeriksaan kesehatan

Menurut National Institute on Aging, kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah yang dipantau secara teratur merupakan kunci dalam mengidentifikasi masalah penyakit jantung sejak dini.

Deteksi dini ketidakteraturan di area ini dapat memungkinkan intervensi tepat waktu yang secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung. Pendekatan proaktif ini membantu mengelola faktor risiko penyakit jantung dan bahkan dapat mencegah konsekuensi kesehatan yang lebih parah.

Baca Juga: Pakar: Minyak Sawit Kaya Vitamin untuk Kesehatan Otak dan Jantung