Salah satu orang terkaya di Indonesia saat ini dipegang oleh Low Tuck Kwong. Pendiri dan pemimpin PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ini dikenal sebagai raja batu bara dengan kekayaan ditaksir mencapai US$25,6 miliar pada 15 Agustus 2025 (mengutip Forbes real time), menempatkannya di peringkat kedua orang terkaya di Indonesia.

Low Tuck Kwong lahir di Singapura pada 17 April 1948. Saat muda, dia mulai belajar bisnis dengan bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya, David Low Yi Ngo, di Singapura. Dia kemudian memberanikan diri memulai bisnisnya sendiri di Indonesia pada tahun 1972. Saat itu, Kwong mendirikan perusahaan kontraktor sendiri bernama PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI).

Baca Juga: Bisnis Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara yang Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Di tahun 1973, saat usianya baru 25 tahun, Kwong berhasil mendapatkan proyek pertamanya, yaitu melakukan pekerjaan dasar untuk pabrik es krim di Ancol, pesisir Jakarta. Dari bisnisnya tersebut, Low Tuck Kwong berkesempatan bertemu dengan Liem Sioe Liong alias Sudono Salim, pendiri Grup Salim. Dari sana, keluarga Salim diakui Kwong banyak membantunya.

Pada tahun 1988, JSI merambah ke pertambangan batu bara kontrak dengan menjadi kontraktor tambang, sebagaiman dikutip dari laman resmi Bayan Resources. Dengan bisnisnya yang terus berkembang tersebut, Low Tuck Kwong memutuskan beralih kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992.

Enam tahun menyandang status WNI, Kwong makin memantapkan bisnisnya di industri batu bara dengan mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT Dermaga Perkasapratama (DPP) di tahun 1998. Dari situlah, bisnis Kwong lewat Bayan Resources atau yang kini dikenal sebagai Bayan Group terus berkembang. Konglomerasi bisnis ini memiliki beberapa infrastruktur batu bara di Indonesia, termasuk Balikpapan Coal Terminal, Dermaga Perkasa dan Wahana, serta dua Floating Transfer Barge (KFT).

Masih mengutip laman resmi perusahaan, grup bisnis ini setidaknya menaungi 30 perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara, investasi, energi, bahkan perkebunan kelapa sawit.