-
Jalan-jalan Setelah Makan
Berjalan kaki setelah makan memungkinkan tubuh menggunakan karbohidrat dari yang dimakan untuk menggerakkan otot, sehingga mengurangi kadar gula darah setelah makan . Berjalan kaki juga meningkatkan efektivitas kerja insulin untuk membersihkan gula dari darah.
Sebuah studi pada 2022 menemukan bahwa meskipun berjalan dengan intensitas ringan lebih efektif, bahkan berdiri daripada duduk setelah makan menghasilkan kadar gula darah pasca-makan yang lebih rendah.
-
Latihan Kekuatan
Selain membangun otot dan kekuatan, latihan ketahanan dapat meningkatkan regulasi gula darah. Penelitian telah menemukan bahwa hanya satu sesi latihan ketahanan sebelum makan secara signifikan mengurangi kadar gula darah setelah makan pada 10 pria yang tidak banyak bergerak dengan obesitas dan prediabetes.
Studi kecil lainnya meneliti dampak berbagai aktivitas terhadap kadar gula darah setelah makan pada delapan orang penderita diabetes tipe 2. Aktivitas tersebut meliputi duduk tanpa gangguan, berjalan kaki selama 30 menit, gabungan berjalan kaki dan latihan aerobik selama 30 menit, dan latihan ketahanan sirkuit selama 15 menit.
Peneliti menemukan, semua jenis olahraga memperbaiki pengaturan kadar gula darah pasca makan, meskipun latihan ketahanan membutuhkan komitmen waktu yang paling sedikit.
Baca Juga: 6 Bahan Alami yang Baik Dikonsumsi saat Perut Kosong untuk Mengendalikan Diabetes dan Hipertensi
-
Sarapan Kaya Protein
Sarapan yang tinggi protein dapat membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan sepanjang hari.
Satu studi kecil yang melibatkan 12 orang dewasa yang sehat menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi sarapan tinggi protein mengalami penurunan kadar gula darah setelah makan setelah sarapan, makan siang, dan makan malam dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sarapan rendah protein. Enam puluh persen kalori berasal dari protein dalam sarapan tinggi protein dibandingkan dengan 18% dalam sarapan rendah protein.
Saat ingin lebih banyak protein, jangan lupakan nabati. Satu studi berbasis populasi besar yang melibatkan hampir 7.000 orang selama hampir delapan tahun menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan nabati memiliki risiko lebih rendah untuk mengembangkan resistensi insulin (ketika insulin tidak bekerja dengan baik untuk membersihkan gula dari darah) serta prediabetes dan diabetes tipe 2.
Semoga bermanfaat!