Growthmates, memiliki tempat kerja yang nyaman dan menyenangkan adalah dambaan setiap orang. Tempat kerja yang ideal tentu akan mendukung pengembangan diri dan kamu pun bisa melakukan pekerjaan dengan baik.
Namun, seringkali ketika kita terlalu nyaman berteman di tempat kerja dan cenderung lupa bahwa mereka masih rekan kerja. Membangun hubungan baik dan membina lingkungan di tempat kerja itu memang baik, tetapi menjaga batasan lain demi profesionalisme dan kesejahteraan pribadi jauh lebih baik.
Terlalu banyak berbagi informasi pribadi akan menimbulkan konsekuensi yang lebih mungkin disalahartikan atau bahkan disalahgunakan daripada hal lainnya.
Artikel ini akan membantumu membangun lingkungan tempat kerja yang sehat dan saling menghargai dengan menyimpan informasi yang tidak boleh diungkapkan untuk diri sendiri. Hal ini akan menghindari kerusakan reputasi profesional dan kehidupan pribadimu, serta memastikan hubungan yang baik antar rekan kerja.
Jadi, berikut adalah 5 yang sebaiknya tidak boleh kamu dibagikan dengan rekan kerja. Yuk, simak!
1. Informasi keuangan pribadi
Jaga kerahasiaan situasi keuanganmu dan jangan pernah membicarakannya dengan rekan kerja. Gaji, utang, atau investasi sering kali menimbulkan stres dan persaingan yang tidak perlu di kantor.
Hal-hal tersebut juga dapat memengaruhi orang lain untuk membuat penilaian yang tidak tepat tentang gaya hidup atau kemampuanmu dalam mengelola keuangan. Semua informasi ini harus dirahasiakan agar kamu dapat menjaga ruang profesional antara kamu dan orang lain serta mencegah kesalahpahaman atau konflik yang melibatkan uang.
2. Masalah kesehatan
Akan sangat menggoda untuk mengungkapkan informasi kesehatan yang luas untuk menjelaskan cuti atau hilangnya produktivitas, tetapi pada kenyataannya hal ini sebaiknya dihindari.
Sebab, dalam banyak kasus, hal seperti ini akan mudah menimbulkan simpati, minat yang tidak senonoh, atau bahkan diskriminasi dari pihak orang-orang yang bekerja berinteraksi denganmu.
Ungkapkan hanya apa yang harus kamu ungkapkan tentang masalah tersebut untuk membahasnya dengan manajer; kemudian buat rencana penyesuaian dengan sumber daya manusia jika kamu memerlukan beberapa bentuk akomodasi atau modifikasi untuk suatu pekerjaan, tetapi jangan jelaskan mengapa kamu memerlukan akomodasi atau modifikasi tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Menetapkan Batasan di Tempat Kerja Tanpa Merasa Bersalah
3. Keyakinan politik dan agama
Berbicara tentang politik atau agama di tempat kerja akan menjadi pedang bermata dua. Kamu mungkin mempertimbangkan apa yang kamu yakini dengan sungguh-sungguh, tetapi orang-orang di tempat kerja mungkin memiliki pandangan yang berbeda, dan ini dapat menjadi penyebab gesekan atau ketegangan di antara mereka.
Jika kamu ingin menjaga tempat kerjamu tetap damai dan terpadu, hindari membahas masalah yang dimaksudkan untuk memecah belah rekan kerjamu di sana. Fokus pada masalah umum yang menjadi kepentingan profesional.
4. Pendapat negatif tentang kolega atau manajemen
Menjelek-jelekkan atau bergosip tentang kolega dan/atau manajemen dapat merusak hubungan kerja. Kamu benar dalam mengkritik sesuatu, tetapi ucapan tersebut dapat menimbulkan masalah tentang kepercayaan terhadap kepemimpinanmu sendiri.
Bahkan jika kamu merasa benar dalam pandanganmu sendiri, mengungkapkannya dapat menyebabkan masalah kepercayaan dan dapat merusak reputasi. Hindari menyuarakan pandangan atau mendiskusikannya secara konstruktif dengan mentor atau SDM tepercaya jika perlu.
Mempertahankan sikap positif dan penuh hormat membantu dalam membina tempat kerja yang kolaboratif dan mendukung.
5. Rencana pekerjaan masa depan
Sebaiknya merahasiakan rencana pekerjaan masa depan sampai kamu siap membuat pengumuman resmi. Membagikan niat untuk meninggalkan perusahaan atau mencari peluang lain dapat menciptakan ketidakpastian dan memengaruhi peranmu saat ini secara negatif.
Hal itu juga dapat memengaruhi cara manajemen dan kolega memandang dan memperlakukan kamu. Dengan menjaga kerahasiaan tentang rencana pekerjaan, artinya kamu memastikan bahwa kamu tetap memegang kendali atas lintasan karier dan menjaga stabilitas sampai kamu siap untuk bertransisi.
Baca Juga: 5 Trik Psikologis Membangun Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja