Pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,05% year on year (yoy) sepanjang tahun 2023. Pertumbuhan tersebut tentunya ditopang oleh berbagai aspek, di antaranya adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,82%, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) investasi sebesar 4,40%.

Selain itu, sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan ada pada sektor manufaktur yang juga berkontribusi terhadap PDB. Kemudian, disusul oleh sektor transportasi dan pergudangan yang juga mengalami pertumbuhan secara signifikan.

Kendati banyak capaian yang berhasil diraih, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartanto, mengimbau Indonesia untuk tidak cepat puas diri. Hal tersebut diungkapnya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) beberapa waktu lalu.

Menko Airlangga menegaskan, Indonesia harus dengan maksimal menggerakkan tiga mesin ekonomi. Hal tersebut bertujuan agar pertumbuhan ekonomi di Tanah Air berkelanjutan, dan dapat memakmurkan kesejahteraan masyarakat.

“Pertama, mesin konvensional. Kita ketahui bersama harus membuka pasar ekspor, harus meningkatkan produktivitas, mendorong investasi yang lebih produktif atau efisien,” ujar Menko Airlangga seperti dikutip, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Efisiensi Ongkos Logistik Nasional

Baca Juga: Menko Airlangga: Proyek Giant Sea Wall untuk Selamatkan Pantura

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyinggung perihal ICOR (Incremental Capital Output Ratio) yang ditargetkan ada di angka 4 (empat) setelah melakukan efisiensi.

“Kita tahu ICOR kita sekarang sekitar 6 (enam), kita harus efisienkan sehingga ICOR targetnya ke empat, seperti yang kita lakukan di periode sebelum tahun 2000,” tuturnya.

Selanjutnya adalah mesin ekonomi baru. Dalam paparan yang diperlihatkan, ada beberapa aspek yang mendukung mesin ekonomi baru. Salah satunya adalah digitalisasi. Mesin digital ini nantinya berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan di masa depan.

Sementara mesin ketiga yang perlu dimaksimalkan adalah mesin ekonomi yang berkeadilan, atau mesin ekonomi Pancasila.

“Kita juga mendorong ekonomi yang berkeadilan yaitu dengan berbagai batuan sosial. Sekarang, baik itu beras dan sembako sangat dibutuhkan oleh masyarakat, juga bantuan sosial. Kemarin logistik kita masih double digit, dan ke depan ditargetkan menjadi single digit,” tutup Menko Airlangga.