Konstitusi dinilai menjadi salah satu hal penting yang harus dipatuhi. Hal demikian yang juga diamini oleh Komisaris Indika Energy, Arsjad Rasjid.
Arsjad mengatakan, dirinya memiliki prinsip untuk patuh dan taat kepada konstitusi. Salah satu pengalaman yang sangat ia rasakan ialah saat pergantian Ketua Umum Kadin Indonesia pada tahun 2024 lalu.
Kala itu, Arsjad sempat menolak hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) karena dianggap melanggar AD/ART Kadin Indonesia. Ia menegaskan, dirinya menolak Munaslub bukan karena ingin mempertahankan posisi di Kadin Indonesia. Akan tetapi, ia ingin semua pihak bisa menghormati konstitusi yang ada.
Baca Juga: Arsjad Rasjid: Leader Itu Harus Bisa Memberikan Harapan
"Posisi itu bagi saya tidak terlalu penting, tetapi justru dampaknya. Waktu itu tata caranya salah menurut saya," tegas Arsjad, dilansir Olenka pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Arsjad menambahkan, pengangkatan Ketua Umum Kadin Indonesia harus melalui proses dan tata cara yang sah dan sesuai ketentuan UU serta aturan organisasi. Sekali lagi, ia menegaskan bukan mempermasalahkan soal posisi, melainkan soal tata cara penunjukkan yang harus sesuai dengan konstitusi.
"Ada aturan main yang sudah disepakati bersama, marilah kita ikuti itu. Bukan soal mempertahankan posisi, tetapi bagaimana mempertahankan bahwa apa yang sudah disepakati sebagai konstitusi di dalam Kadin, itulah yang kita ikuti," ujar Arsjad.