Pemerintah Indonesia segera membuka negosiasi dengan Amerika Serikat terkait kebijakan Presiden Donald Trump soal kebijakan impor 35 persen untuk produk Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, negosiasi dimaksud agar negosiasi yang bakal dilakukan tim negosiator di Washington DC itu membuahkan hasil konkret. Pemerintah kata Airlangga telah mengutarakan niatan negosiasi tersebut.
Baca Juga: Tanggapan Industri Tekstil terhadap Dampak Tarif Trump
"Kemarin Indonesia menyampaikan keinginan agar pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang bersifat konkret. Specific outcome itu lebih penting," kata Airlangga di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Rabu (16/4/2025).
Airlangga percaya upaya negosiasi itu bakal membuahkan hasil yang memuaskan, namun berdasarkan pengalamannya, negosiasi masalah perdagangan internasional biasanya alot di awal, dia mengatakan negosiasi seperti ini biasa membutuhkan dua atau tiga kali pertemuan bahkan lebih.
Dalam lawatan ke Washington, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia membuka kemungkinan untuk melanjutkan kerja sama dalam bentuk perjanjian perdagangan bebas terbatas atau limited Free Trade Agreement (FTA).
Selain itu, pemerintah juga siap mengambil langkah strategis untuk melakukan revitalisasi kerja sama dagang dengan AS melalui perjanjian TIFA (trade and investment framework agreement).
Langkah-langkah ini telah termuat dalam non-paper proposal yang telah disiapkan Indonesia untuk negosiasi dengan AS, terkait tarif, non-tariff measures (NTMs), kerja sama perdagangan dan investasi, hingga sektor keuangan.
Lebih lanjut terkait tarif Presiden AS Donald Trump, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia mengusulkan agar fokus negosiasi diarahkan pada hasil-hasil yang spesifik dan pragmatis, sehingga kedua negara dapat segera merasakan manfaat dari kerja sama ekonomi yang dijalin.
"Jadi artinya specific outcome itu lebih penting," tegas Airlangga.
Tim lobi tingkat tinggi Indonesia akan melakukan negosiasi dengan otoritas AS pada 16-23 April 2025. Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Menko Airlangga, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca Juga: Perang Dagang Makin Panas, Prabowo Diminta Isi Pos Dubes RI di AS
Dalam pertemuan penting itu, delegasi Indonesia akan bertemu berbagai pejabat tinggi AS, termasuk perwakilan dari United States Trade Representative (USTR), Kementerian Perdagangan (Secretary of Commerce), Kementerian Luar Negeri (Secretary of State), dan Kementerian Keuangan AS (Secretary of Treasury) untuk membahas tarif AS.