Kesadaran publik mengenai kesehatan mental berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sentimen positif ini tidak lepas dari kontribusi banyak psikolog perempuan Indonesia yang hadir sebagai peneliti, pengajar, klinisi, inovator, hingga advokat isu-isu sensitif.

Mereka mendorong masyarakat untuk memahami diri, mengelola emosi, serta mendapatkan akses layanan psikologis yang lebih baik. Berikut 10 nama yang memberikan kontribusi penting dalam memperkaya wajah psikologi Indonesia.

1. Prof. Dr. Sofia Retnowati, M.S., Psikolog

Sebagai profesor psikologi klinis di Universitas Gadjah Mada, Prof. Sofia telah lama menjadi tokoh penting dalam perkembangan riset depresi, kecemasan, psikoterapi, dan kesehatan mental masyarakat. Ia juga menginisiasi integrasi psikolog di Puskesmas Yogyakarta dan Sleman, langkah yang membantu layanan kesehatan mental agar lebih mudah dijangkau masyarakat luas.

Keterlibatannya dalam menghubungkan penelitian akademik dengan layanan primer menjadikannya panutan bagi banyak akademisi dan klinisi muda.

Baca Juga: Mengapa Banyak Orang Gagal Diet? Ini Kata Psikolog Klinis Naomi Tobing

2. Tara Adhisti de Thouars, B.A., M.Psi., Psikolog

Tara dikenal luas sebagai edukator kesehatan mental masyarakat urban. Melalui praktiknya di RSK Jiwa Dharmawangsa dan Lighthouse Indonesia, ia banyak menangani isu seperti overthinking, burnout, dan regulasi emosi.

Kehadirannya di seminar dan media sosial turut memperkaya pemahaman publik mengenai mental health dengan cara yang hangat dan mudah dipahami. Upayanya menjangkau masyarakat yang hidup dalam tekanan kota besar menjadikannya salah satu psikolog yang relevan dengan generasi saat ini.

3. Karina Negara, M.Psi., Psikolog

Sebagai Co-founder dan Chief Psychologist KALM, Karina menjadi salah satu pionir dalam layanan konseling digital di Indonesia. Ia mengembangkan sistem terapi online yang aman, inklusif, dan mudah diakses oleh masyarakat yang memiliki keterbatasan jarak, biaya, atau waktu untuk datang ke klinik fisik.

Inovasinya membuka gerbang baru dalam pemanfaatan teknologi untuk kesehatan mental, terutama bagi mereka yang membutuhkan bantuan cepat dan nyaman.

4. Rena Masri, Psikolog Klinis

Berpraktik di Medifa Clinic dan aktif di komunitas Cinta Setara, Rena banyak mengangkat isu relasi sehat dan kekerasan emosional—topik yang sering tidak disadari, tetapi berpengaruh besar terhadap kesejahteraan psikologis.

Baca Juga: 5 Strategi Psikologis untuk Melatih Otak dan Meraih Kesuksesan

Melalui konsultasi dan edukasi komunitas, ia membantu klien memahami dinamika hubungan, mengenali batasan, dan membangun relasi yang lebih setara. Pendekatannya membuat banyak orang mulai lebih peduli pada kesehatan emosional dalam hubungan.

5. Dr. Elly Yuliandari Gunatirin, M.Si., Psikolog

Sebagai akademisi dan peneliti, Dr. Elly berkontribusi melalui pengembangan ilmu psikologi di kampus. Ia berfokus pada riset dan pengajaran, serta membimbing mahasiswa menuju karier akademik maupun klinis. Perannya menunjukkan pentingnya fondasi riset yang kuat dalam perkembangan psikologi Indonesia.

Meski tidak tampil di ruang publik seperti psikolog klinis, kontribusinya menjadi pilar penting bagi dunia akademik dan pendidikan profesi.

6. Reni Kusumowardhani, Psikolog

Dalam ranah psikologi forensik, nama Reni memiliki pengaruh besar. Ia terlibat dalam asesmen psikologis yang berkaitan dengan proses hukum, seperti kasus kriminal dan konsultasi untuk institusi peradilan.

Baca Juga: Psikolog: Pola Asuh yang Seimbang Mampu Membuat Anak lebih Berani dan Percaya Diri

Perannya membantu memastikan proses hukum yang lebih objektif dan manusiawi, sekaligus memperlihatkan betapa pentingnya peran psikolog dalam menjembatani pemahaman tentang perilaku manusia di ranah hukum.

7. Dian Oriza, M.Psi., Psikolog

Dian dikenal sebagai pengajar dan supervisor yang banyak terlibat dalam pendidikan profesi psikolog. Ia aktif dalam pengembangan kurikulum, modul pelatihan, serta pembimbingan mahasiswa dan psikolog pemula.

Kontribusinya mungkin tidak selalu terlihat oleh publik luas, tetapi sangat penting untuk memastikan generasi baru psikolog memiliki kompetensi yang sesuai standar dan beretika.

8. Inez Kristanti, M.Psi., Psikolog

Melalui praktiknya di Angsamerah Clinic serta layanan konseling daring, Inez membahas isu seksualitas, gender, pernikahan, dan kesehatan reproduksi secara ilmiah dan empatik.

Baca Juga: Berkenalan dengan Caca Tengker, Adik Nagita Slavina yang Jadi Psikolog

Ia menjadi suara yang membantu masyarakat memahami topik-topik yang selama ini dianggap tabu. Dengan gaya edukasi yang terbuka dan berbasis bukti, Inez berperan besar dalam mendorong literasi seksualitas yang sehat dan bertanggung jawab.

9. Michelle Gunawan, M.Psi., Psikolog

Michelle memiliki peran dalam layanan wellness modern, baik melalui terapi individual maupun program kesehatan mental di lingkungan perusahaan. Keterlibatannya dalam asesmen, konsultasi, dan corporate well-being menunjukkan bahwa kesehatan mental kini dipandang sebagai bagian penting dari kesejahteraan menyeluruh masyarakat urban.

Ia menjadi contoh psikolog yang adaptif dengan perkembangan kebutuhan di era modern.

10. Annisa (Analisa) Widyaningrum, Psikolog

Analisa dikenal melalui kelas, layanan konsultasi, dan edukasi publik mengenai kepribadian, self-esteem, dan proses healing. Ia membantu banyak orang, khususnya generasi muda, memahami diri dengan lebih baik dan menemukan cara-cara penyembuhan yang sesuai kebutuhan emosional mereka.

Pendekatannya yang komunikatif membuat pesan-pesannya mudah diterima dan menginspirasi banyak pengikutnya.

Kesepuluh psikolog perempuan ini memperlihatkan bahwa kontribusi terhadap kesehatan mental bisa hadir dalam berbagai bentuk. Bersama-sama, mereka membentuk ekosistem yang mendorong masyarakat Indonesia menuju pemahaman kesehatan mental yang lebih matang, inklusif, dan berkelanjutan.