Menurutnya, hal tersebut berpotensi terjasi penyimpangan sistemik dan praktik terorganisir yang memanfaatkan celah dalam sistem penyaluran bansos.

"Masalah ini tidak hanya mengindikasikan potensi ketidaktepatan sasaran, tetapi juga penyalahgunaan dana untuk tindakan yang bertentangan dengan tujuan bansos," tegasnya.

Karenanya, ia mendorong reformasi sistemik. "Bisa jadi, ini akibat lemahnya verifikasi, pengawasan, dan koordinasi antar lembaga," ucapnya.

"Untuk itu, perlu dilakukan #reformasisistemik, termasuk peningkatan akurasi data penerima, penguatan pengawasan pasca penyaluran, dan pemanfaatan teknologi untuk mendeteksi anomali secara real-time. Selain itu, ada baiknya, Pemerintah melakukan audit thd seluruh proses penyaluran bansos, mulai dari seleksi penerima hingga distribusi dana, u/ mengidentifikasi celah sistemik," tukasnya.