Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo masih punya beberapa agenda internasional sebelum kepala negara purna tugas pada 2024 ini. 

Luhut mengatakan, penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 adalah agenda internasional terakhir Jokowi. Adapun WWF  sedianya digelar di Nusa Dua, Bali pada 18 hingga 24 Mei 2024. 

Baca Juga: Gerindra Ungkit Jasa Prabowo ke Anies Baswedan

“WWF ke-10 ini adalah acara besar terakhir di masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo,” kata Luhut dalam keterangannya dilansir Sabtu (13/1/2024). 

Lantaran ini menjadi agenda pamungkas Jokowi, Luhut yang juga menjabat Ketua Panitia Nasional WWF ke-10 2024 itu berharap gelaran tersebut berjalan lancar  sesuai harapan dan memberi kesan baik kepada tamu-tamu negara.  Luhut yakin acara itu meraih sukses besar. 

"Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah perhelatan beberapa acara internasional. Kita harus persiapkan dengan sebaik-baiknya, baik penyelenggaraannya maupun hasilnya harus maksimal," ucapnya.

Luhut menekankan bahwa selain sukses dari sisi penyelenggaraan, perhelatan tersebut juga diharapkan memberikan warisan (legacy) dan concrete deliverables bagi Indonesia dan dunia global.

"Saya tekankan kembali bahwa acara ini perlu diupayakan bersama sukses dalam penyelenggaraan, menghasilkan sesuatu yang menjadi legacy, dan concrete deliverables yang bermanfaat untuk Indonesia dan global. Namun juga jangan melupakan opening ceremony dan gala dinner yang indah dan berkesan untuk para kepala negara dan para undangan," ujarnya.

Luhut melanjutkan, dalam gelaran WWF ke-10 2024 nanti, Pemerintah Indonesia bakal memamerkan keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya airnya yang besar.

Menurut Luhut selama kepemimpinan Presiden Jokowi pemerintah telah berhasil mengelola sumber daya air, buktinya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun  36 bendungan dari target 61 bendungan.

Tidak hanya itu keberhasil lain yang telah dicapai adalah konservasi air melalui rehabilitasi hutan seluas 179 juta hektare yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

"Juga penyediaan air untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ini merupakan salah satu yang menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam aksi-aksi konkret seperti ini," pungkasnya. 

Baca Juga: Ganjar Ikut Usung Narasi Perubahan, Anies: Banyak yang Mulai Ikut Arus

Baca Juga: Anies Baswedan Janji Bakal Rawat Budaya Nusantara

Dalam pelaksanaan WWF ke-10 nanti, akan dilaksanakan juga dua acara penting, yakni Pertemuan Kepala Negara Kerja Sama Hutan Tropis Indonesia-Brasil-Republik Demokratik Kongo (IBC), serta Peluncuran G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) termasuk sekretariatnya.