Presiden ke -RI  Joko Widodo (Jokowi) mengaku heran dengan gugatan ijazah palsu yang dilayangkan kepada dirinya dan putranya Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya ada 'orang besar' yang cukup berpengaruh di balik polemik ini. 

Jokowi mengatakan, isu ini bertahan hingga bertahun-tahun lamanya dan terus digelorakan kelompok tertentu, sehingga ia sangat yakin ada orang besar yang menyutradarai drama ijazah palsu tersebut.  

Baca Juga: Jokowi Soal Reshuffle Menkeu: Purbaya dan Sri Mulyani Punya Mazhab Berbeda

 “Ya ini kan tidak hanya sehari dua hari. Empat tahun yang lalu. Kalau nafasnya panjang, kalau nggak ada yang mem-backup nggak mungkin. Gampang-gampangan aja,” ujar Jokowi dilansir Sabtu (13/9/2025). 

Isu ijazah palsu Jokowi memang sempat bikin geger masyarakat Indonesia, bahkan para penggugat yang digawangi Roy Suryo bahkan membuat buku berjudul Jokowi's White Paper yang berisi berbagai dugaan ijazah palsu. 

Kekinian ijazah milik Gibran Rakabuming Raka juga turut digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan yang dilayangkan Subhan Palal itu terkait keabsahan ijazah Gibran saat mendaftar sebagai calon wakil presiden. 

Gugatan itu menyoroti riwayat pendidikan Gibran, yang disebut menempuh pendidikan menengah di Orchid Park Secondary School, Singapura, bukan di Indonesia. 

“Ijazah Jokowi dimasalahkan. Ijazah Gibran dimasalahkan. Nanti sampai ijazah Jan Ethes dimasalahkan,” tutur Jokowi.

 Terlepas dari itu, Jokowi menegaskan akan tetap mengikuti proses hukum yang berlaku dan siap menghadapi gugatan yang ada. 

“Tapi kita ikuti proses hukum yang ada. Semua kita layani,” jelasnya.

Baca Juga: Menghitung Sisa Menteri Warisan Jokowi di Kabinet Merah Putih Pasca Reshuffle

Jokowi juga mengakui bahwa keputusan menyekolahkan Gibran di luar negeri adalah atas inisiatifnya sendiri, dengan tujuan agar anaknya menjadi lebih mandiri.

“Iya. Di Orchid Park Secondary School. Yang nyarikan saya. Yang nyariin. Biar mandiri aja (sekolah di luar negeri),” pungkasnya.