3. Darah dalam Feses atau Pendarahan Rektal

Tanda klasik, tapi sering diabaikan. Darah berwarna merah terang atau gelap seperti ter bisa menunjukkan pendarahan di usus besar.

Banyak orang mengira ini akibat wasir, padahal bisa jadi gejala kanker. Pendarahan yang berulang tidak boleh diabaikan dan harus segera ditindaklanjuti secara medis.

4. Anemia dan Kulit Pucat

Kanker usus besar dapat menyebabkan kehilangan darah kronis sehingga menimbulkan anemia defisiensi besi.

Gejalanya meliputi kulit pucat, pusing, lemah, atau sesak napas. Pemeriksaan darah sederhana bisa membantu mendeteksi kondisi ini sejak dini.

5. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab

Penurunan berat badan yang tiba-tiba tanpa perubahan pola makan atau olahraga patut dicurigai.

Kanker kolorektal dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan metabolisme tubuh, menyebabkan berat badan turun cepat tanpa alasan jelas.

6. Sakit Perut dan Kembung Berulang

Kram perut, kembung, atau rasa tidak nyaman di perut bagian kiri bawah dapat menandakan adanya penyumbatan sebagian pada usus besar akibat pertumbuhan tumor.

Jika keluhan ini terjadi berulang dan semakin parah, segera konsultasikan ke dokter spesialis gastroenterologi.

7. Kelelahan yang Tidak Bisa Dijelaskan

Kelelahan ekstrem tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda awal penyakit ini. Bukan karena kurang tidur atau stres, tapi bisa menandakan adanya pendarahan internal kronis akibat kanker usus besar. 

Tubuh kekurangan sel darah merah sehat, sehingga pasokan oksigen menurun dan Anda merasa terus lemah atau mengantuk.

Deteksi Dini Dapat Menyelamatkan Nyawa

Deteksi dini menjadi kunci keberhasilan pengobatan kanker kolorektal. Pemeriksaan seperti kolonoskopi atau tes darah samar feses bisa membantu menemukan kelainan bahkan sebelum muncul gejala berat.

Bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti riwayat keluarga dengan kanker usus, pola makan tidak sehat, atau kebiasaan merokok, skrining sebaiknya dilakukan lebih awal, bahkan sebelum usia 45 tahun.

Baca Juga: Jenis Makanan yang Perlu Dihindari oleh Penderita Kanker