Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto adalah seorang kutu buku yang telah melahap habis sejumlah karya penulis-penulis ternama di dunia.

Datang dari dunia militer, eks Danjen Kopassus itu tak melulu menyukai karya-karya dengan latar belakang dunia ketentaraan, bahkan buku-buku seperti The Book Thief karya Markus Zusak  atau  All the Light We Cannot See karya Anthony Doerr tidak masuk dalam daftar  bacaan favoritnya. 

Menteri Pertahan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra itu justru memasukan The Warriors of The Light di urutan pertama buku kesukaannya.

Baca Juga: Dukung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, Ini Profil Abu Bakar Ba’asyir

"Yang paling berpengaruh kepada saya itu terkahir-akhir adalah The Warrior of The Light,"kata Prabowo saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab dilansir olenka.id Jumat (19/1/2023).

The Warriors of The Light  atau Kitab Suci Kesatria Cahaya adalah buku yang tulis Paulo Coelho.

Dalam buku ini, novelis asal Berasil itu membahas banyak hal seperti hubungan antar sesama manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Di beberapa bagian novel setebal 149 halaman itu, Paulo Coelho juga membuat prolog berupa nasehat-nasehat di mana yang dimaksud kesatria cahaya adalah semua manusia yang sedang berjuang untuk mencapai tujuan hidupnya masing-masing.

Menurut Prabowo, Kitab Suci Kesatria Cahaya adalah buku yang paling pas dibaca anak muda, sebab memberi banyak sekali pelajaran hidup. 

Baca Juga: Ogah Nilai Kinerja Kementerian Pasca Debat Capres, Anies: Sensitif, Ada yang Ceramah Terus

Baca Juga: Hasil Survei: Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi 76,5 Persen

"Itu gak tebal ringkas-ringkas tapi pelajarannya itu membangkitkan semangat saya luar biasa itu buku, saya sarankan anak-anak muda yang ingin maju dan sukses baca buku itu,"

Prabowo mengaku Paulo Coelho adalah salah satu penulis favoritnya, sejumlah karya-karya novelis peraih Grand Prix Litteraire Elle Paris 1995 itu telah habis ia lahap, mulai dari Sang Alkemis, Sebelas Menit, Zahir hingga Ziarah.

“Saya banyak belajar, saya kagum itu Paulo Coelho, beberapa buku dia banyak tidak terlalu panjang tapi filosofinya sangat tinggi," tutur Prabowo. 

Hobi membaca buku adalah salah satu aktivitas yang telah lama dilakoni Prabowo. Dia mengatakan senang membaca buku sebab saat ia masih belia tak ada fasilitas canggih seperti sekarang internet dan lain-lain. Membaca buku adalah jalan satu-satunya untuk mencari kesibukan. 

Baca Juga: Anies Baswedan Janji Angkat ASN yang Dipecat Karena Pilih Netral di Pemilu 2024

“Jadi ceritanya begini waktu saya besar itu tahun 50 60-an kan belum ada internet gak ada YouTube ya kan gak ada gadget bahkan komputer juga belum ada. Televisi hitam putih dan keluarga saya, bapak saya dulu seorang profesor guru besar," ujarnya. 

Hobi membaca rupanya diam-diam diperhatikan oleh sang ayah Soemitro Djoyohadikoesoemo, guru besar di bidang ekonomi dan Menteri Keuangan era Orde Lama dan  Orde Baru itu lalu rutin memberikan hadiah buku untuk Prabowo muda setiap kali dia berulang tahun. 

"Orang tua saya setiap merayakan ulang tahun anaknya, hadiahnya buku jadi dari situ lah (hobi baca)," ujarnya. 

Di masa mudanya, Prabowo mengaku terbiasa datang ke perpustakaan untuk membaca buku atau sekedar mencari referensi untuk mengerjakan tugas sekolah. Hal itu membuatnya semakin mencintai buku-buku. 

Baca Juga: Isu Pemakzulan Jokowi Dibuat untuk Mengganggu Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

"Jadi bagi saya, perpustaan itu tempat berlibur kalau sabtu minggu saya ke perpustakaan waktu tinggal di London atau di mana pun di mana saya selalu ke perpustakaan. Buku itu pengalaman yang luar biasa, dari situ saya mulai suka buku," pungkasnya.