6. Herman Rusly, PO Sinar Jaya
PO Sinar Jaya merupakan salah satu perusahaan bus legendaris yang masih bertahan d hingga saat ini. PO ini berasal dari Bekasi, Jawa Barat, dan didirikan oleh Herman Rusly dan Rasyidin Karyana pada tahun 1969.
Perusahaan ini telah berhasil meraih keuntungan besar selama operasinya. Sinar Jaya melakukan ekspansi ke berbagai wilayah di Jawa Tengah, seperti Tegal, Slawi, Bumiayu, Purwokerto, Bobotsari, Purbalingga, hingga Wonosobo.
Sebagai perusahaan transportasi terbesar di Indonesia dalam kategori bus antar kota antar provinsi jasa transportasi, saat ini Sinar Jaya Group menaungi dua Perseroan, yakni PT Sinar Jaya Megah Langgeng, sementara di pariwiata Sinar Jaya Langgeng Utama guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beraneka ragam dari Bus AKAP, AKDP, Bus Wisata, Bus Antar Jemput Karyawan, Bus Kota.
Saat ini, PO Sinar Jaya memiliki lebih dari 1.000 armada bus dan dikelola oleh Teddy Kurniawan Rusli, putra Herman Rusly. Teddy mengambil alih pengelolaan PO Sinar Jaya setelah menyelesaikan studinya di Jerman pada tahun 1997.
7. Eka Sari Lorena Soerbakti, PO Lorena
Melansir dari situs resmi perusahaan, Eka Sari Lorena Soerbakti menjadi penerus dari PO Lorena yang didirikan oleh sang Ayah, GT Soerbakti.
Awalnya, Lorena Group adalah kelompok usaha yang awalnya bergerak di bidang usaha transportasi. Namun, seiring dengan waktu, Lorena Group telah melakukan ekspansi dan saat ini memiliki PT. Lorena Karina (Holding Company) dengan beberapa anak perusahaan, mulai dari transportasi, logistik, rental, penerbangan, hingga penyediaan Trans Jakarta Busway.
PO ini tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki armada bus yang jumlahnya mencapai ratusan unit. Dan kini, perusahaan otobus ini telah mengembangkan jaringan lebih dari 60 kota di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Madura.
8. Haryanto, PO Haryanto
Haryanto merupakan pemilik PO yang memiliki berbagai trayek dari Jakarta ke Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan hingga ke Madura dengan jumlah 300 armada lebih. Background Haryanto sendiri adalah seorang Purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir sebagai Kopral Kepala.
Dikutip dari laman PO Haryanto, mulanya, perusahaan itu memiliki 6 unit bus dari pinjaman Bank dengan rute Cikarang-Cimone. Namun karena tidak berjalan lancar, mereka akhirnya mengganti armada dengan bus Antar Kota Antar Propinsi dengan rute Jakarta-Kudus, Jakarta Pati dan Jakarta-Jepara.
Tahun demi tahun, PO Haryanto terus berkembang dan berekspansi ke beberapa rute, seperti Jakarta-Pamekasan-Sumenep (PP) hingga Jakarta-Solo-Ponorogo. Dilansir dari Tribunnews, hingga 2021 lalu, PO Haryanto hampir memiliki 300 armada bus Antar Kota Antar Propinsi. Bus-bus tersebut bermesin Mercedes-Benz dan Hino buatan karoseri Adi Putro.
Kini, PO Haryanto juga telah memiliki tiga rumah makan bernama "Menara Kudus" di Gringsing dan Gebang, Cirebon. PO Haryanto juga telah memiliki satu SPBU di Jalan Raya Pantura Jenarsari, Kendal, dan garasi di 3 titik lokasi. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan bahwa pada Maret 2022 lalu, PO Haryanto mengakuisisi dua bus milik PO Arimbi.
9. Hasanuddin Adnan, PO SAN (Siliwangi Antar Nusa)
PO SAN menjadi salah satu armada bus terpopuler di jalurnya. Perusahaan Otobus (PO) asal Bengkulu tersebut dulunya ternyata dirintis dari sebuah perusahaan bergerak di bidang angkutan barang. Kini, PO SAN memiliki armada bus hingga lebih dari 90 unit.
SAN Group adalah kelompok usaha yang didirikan oleh Hasanuddin Adnan, yang dirintis sejak tahun 1978. Dia mengawali kariernya sebagai seorang PNS yaitu dengan menjadi sopir atau pengemudi. Hal ini tak terlepas dari hobi dan ketertarikannya kepada kendaraan.
Usahanya dimulai dari usaha angkutan barang (ekspedisi) dengan dua unit light truck sampai kemudian memiliki 14 unit truk besar.
Dan, sampai saat ini divisi transportasi SAN Group yang lebih dikenal dengan nama PO SAN (PO Siliwangi Antar Nusa) diklaim telah memiliki lebih dari 120 unit bus dengan berbagai rute Sumatra dan Jawa dengan layanan bus premium. Perusahaan ini pun kini dikelola oleh putranya, Kurnia Lesani Adnan.
10. Yonatan Budianto, PO Nusantara
PO Nusantara didirikan pada tahun 1968 oleh Yonatan Budiyanto dan berasal dari Kudus. PO Nusantara memang terkenal dengan armadanya yang mewah. Hal itu lantaran PO Nusantara tak menyediakan kelas ekonomi.
Trayek PO Nusantara mencakup seluruh Pulau Jawa hanya melayani kelas Patas Executive, Executive 2, Super Executive hingga VIP.
Pada tahun 2011, PO Nusantara bekerjasama dengan Gemilang Coachwork asal Malaysia untuk membuat karoseri Nusantara Gemilang.
PO Nusantara memiliki jumlah armada mencapai 75 unit dan berkonsentrasi dalam menangani perjalanan kota-kota besar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Jogjakarta, Purwokerto, Tegal, Cirebon, Bandung, Jakarta, Bogor, Surabaya, Malang.
Kini, PO bus Nusantara dikelola oleh Handojo Budianto, yang merupakan anak dari Yonatan Budianto.Handojo sendiri mengenyam pendidikan tinggi di Fresno, California, Amerika Serikat, mendalami teknologi industri dengan spesialisasi transportasi.
Baca Juga: Daftar Nama Konglomerat Pemilik Tambang Nikel di Indonesia