11. Hendro Tedjokusumo, Pahala Kencana
PO Pahala Kencana merupakan salah satu perusahaan otobus (PO) legendaris di Indonesia yang didirikan Hendro Tedjokusumo pada 1976 di Kudus, Jawa Tengah. Di masa jayanya, Pahala Kencana sempat menjadi penguasa angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Pada masa kejayaannya, PO Pahala Kencana bisa dikatakan sebagai perusahaan otobus nomor satu di Indonesia. Bahkan, hampir semua kota di Pulau Jawa disinggahi bus ini.
Namun, pada tahun 2016 PO Pahala Kencana harus berduka karna pendiri Pahala Kencana, Hendro Tedjokusumo meninggal dunia. Perjuangan pendiri awal PO ini belum selesai dan dilanjutkan oleh anak dari Alm. Hendro Tedjokusumo, yakni Bambang T. Tedjokusumo.
Di bawah pimpinan Bambang T. Tedjokusumo, kini PO Pahala Kencana mempunyai beberapa bidang usaha, lebih dari 300 unit bus, ribuan karyawan, 86 trayek, 42 kantor penjualan tiket dan lebih dari 392 agen.
12. Ali Karman Ahmad, PO AKAS
Selanjutnya, ada AKAS Group, yang tidak kalah berjayanya hingga saat ini. Telah berdiri sejak 23 Maret 1956, pemilik perusahaannya bernama Ali Karman Ahmad.
AKAS sendiri memiliki kepanjangan Ali Karman Amat Sekeluarga. Berbekal pengalaman usaha bengkel sejak sebelum kemerdekaan, Ali Karman Amat mulai mengoperasikan angkutan truk pada 1951 untuk mengantar penumpang, paket, dan surat ke beberapa wilayah seperti Probolinggo, Sukapura, dan Krucil. Setelah itu, ia mulai mengoperasikan bus sendiri pada 23 Maret 1956.
PO AKAS sangat populer di kalangan pecinta bus khususnya Jawa Timur. Perusahaan terus melebarkan sayapnya hingga dapat melayani trayek tujuan ke Bali.
Berkat kerja keras yang dilakukan oleh sang pendiri membuat perusahaan tersebut hingga saat ini, telah memiliki lebih dari 1.500 unit armada bus yang melayani berbagai trayek di Jawa Timur.
AKAS Group terbagi menjadi PO AKAS I, PO AKAS II, PO AKAS III, dan PO AKAS IV pada tahun 1976 sesuai dengan putra-putri serta trayek yang berbeda. PO AKAS I dipimpin Harsono, PO AKAS II dipimpin Tingok, PO AKAS III dipimpin Ali suami dari Ibu Sunarni, dan PO AKAS IV Eddy Hariadi.
PO AKAS IV yang dipimpin Eddy Hariadi juga memiliki anak perusahaan lagi yang dinamakan PO Mila (Milik AKAS) Sejahtera. Saat ini, perusahaan sudah mulai diambil alih oleh Zendy Hardianto dan Hardian Prayoga yang merupakan putra dari Eddy Hariadi.
13. David Ariawan, Agra Mas
Agra Mas merupakan PO bus di bawah naungan PT Anugerah Mas. Pemilik dari PO bus ini bernama David Ariawan. Awalnya, sebelum menjadi Agra Mas, dulunya bus ini bernama Giri Indah. Giri Indah sendiri adalah PO bus asal Wonogiri, Jawa Tengah yang didirikan sekitar tahun 80-an oleh kakek dari David Ariawan.
Namun, pada tahun 1998 saat krisis moneter bus Giri Indah mengalami kebangkrutan Dan, pada tahun 2000, Giri Indah kembali bangkit setelah manajemennya untuk trayek commuter line Jabodetabek di-takeover oleh orang tua dari David, yakni Hermadi dan Raniwati.
Saat di takeover, bus yang diambil oleh Hermadi dan Raniwati sejumlah 30 unit dan dikembangkan. Tahun 2003, nama Giri Indah diubah menjadi Agra Mas agar tidak rancu dengan trayek Giri Indah yang lain.Pada tahun yang sama, David Ariawan ditunjuk oleh kedua orang tuanya untuk menjadi direktur dari PO bus tersebut.
Pada tahun 2010, Agra Mas mulai berkembang dan masuk menjadi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan jurusan yang pertama dimulai dari Wonogiri, kampung halamannya.
Agra Mas juga memiliki bus Super Double Decker (SDD) yang memiliki fasilitas tambahan di tingkat atas tersedia dispenser. Sedangkan di bawah merupakan super eksekutif lebih longgar dan luas. Selain itu, PO bus ini juga sejak dulu selalu memberikan promo untuk 10 tiket gratis 1.
14. Gilang Widya Pramana, PO Juragan 99
Nama perusahaan otobus (PO) Juragan 99 Trans kini menjadi salah satu layanan bus pariwisata dan bus AKAP yang meramaikan transportasi di Indonesia.
PO bus Juragan99 ini sendiri dimiliki Crazy Rich Malang, Gilang Widya Pramana. Dia juga diketahui sebagai suami salah satu pendiri MS Glow, Shandy Purnamasari.
Sejak awal kemunculannya, PO ini terus menarik perhatian lantaran membuat gebrakan dengan berbagai layanan dan fasilitas bus premium. Dilansir dari website perusahaan, Juragan 99 Trans memberikan beragam layanan armada seperti premium class, executive class, dan towing.
Saat ini, Juragan 99 Trans memiliki total 30 unit bus AKAP dan pariwisata yang beroperasi, dimana 2 diantaranya melayani rute Malang – Denpasar, 8 unit melayani rute Malang – Tangerang (Poris), 4 unit di rute Malang – Bogor, 2 unit disiapkan untuk rute Malang – Yogyakarta yang akan dibuka pada tahun ini, dan 1 unit bus AKAP cadangan.
15. Haji Ismail, PO Dewi Sri
PO Dewi Sri didirikan di Kota Tegal pada tahun 1980-an oleh Haji Ismail. Adapun, Haji Ismail mulai merintis bisnis PO bus Dewi Sri setelah menikah dengan Rokyah.
Ketiga anak Haji Ismail, yakni Ikmal Jaya, Mukti Agung Wibowo, dan Idza Priyanti juga pernah mengelola PO bus Dewi Sri. Ketiganya pun diketahui pernah menjabat sebagai pimpinan daerah.
Diketahui, Ikmal Jaya menang pada Pilkada Kota Tegal 2008 silam. Selain PO Bus Dewi Sri, Ikmal Jaya sukses mengelola bus angkutan Bumi Serpong Damai (BSD), Kemang Pratama, Lippo Karawaci, Bintaro Jaya dan Bukit Sentul yang menjadi embrio feeder Transjakarta.
Sementara itu, Mukti Agung Wibowo adalah Wakil Bupati Pemalang, Jawa Tengah periode 2021–2022. Sebelumnya dia adalah Wakil dari Bupati Junaedi saat memenangi Pilkada di kabupaten yang berada di Pantura Jateng periode 2011-2016. Mukti Agung pernah diserahi tugas sebagai Direktur Dewi Sri.
Kemudian PO bus ini juga sempat dikelola Idza Priyanti. Idza sendiri adalah Mantan Bupati Brebes. Masa jabatannya ini telah berakhir pada 4 Desember 2022 lalu.
Pada masa awal berdirinya, Dewi Sri beroperasi pada trayek Tegal Jabodetabek, saat itu persaingan bus di jalur Pantura sangat ketat. Bahkan Dewi Sri harus bersaing dengan PO yang sedang naik daun, yaitu PO Sinar Jaya.
Saat ini, armada PO Dewi Sri mencapai hingga 500 unit. Dewi Sri juga melayani sewa bus pariwisata untuk kebutuhan perjalanan menuju Jawa dan Bali.
Baca Juga: 8 Daftar Konglomerat FMCG di Indonesia