Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, dikenal dengan visinya yang tegas dan berani dalam menjaga kekayaan laut Indonesia. Dalam sebuah pernyataannya, ia berbagi kenangan masa kecil yang memperlihatkan betapa melimpahnya hasil laut pada zamannya, sekaligus menekankan pentingnya kebijakan yang mendukung keberlanjutan sumber daya alam.

“Pada zaman saya lima tahun, alhamdulillah ikan laut tuh di mana-mana,” kenangnya dalam sebuah video yang dikutip Olenka pada Rabu (11/12/2024).

Kehidupan masyarakat pesisir saat itu sangat bergantung pada hasil laut. Susi bercerita tentang seorang tetangga yang sering membawa mangga harum manis sebagai oleh-oleh setiap kali ia ke pasar. Alasannya, pasar selalu menyediakan ikan segar hasil tangkapan nelayan.

Susi juga menyoroti bagaimana kehidupan nelayan di Bangka dahulu sangat produktif. Dengan hasil mancing, penghasilan nelayan bisa mencapai satu setengah juta rupiah karena harga cumi saat itu sekitar 150 ribu per kilogram. 

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ajak Masyarakat Indonesia Perbanyak Makan Ikan

“Masyarakat mancing saja bisa dapat 10 kilo cumi-cumi satu malam,” katanya.

Keadaan ini memungkinkan masyarakat hidup sejahtera karena kapal-kapal besar tidak merusak ekosistem pesisir. “Kalau laut ini kita jaga, nelayannya bisa nangkap dengan mudah. Satu kilo cumi tuh bisa beli 10 kilo beras,” tambahnya.

Namun, Susi menyayangkan banyak kebijakan yang menurutnya tidak mendukung potensi besar sumber daya laut Indonesia. Ia juga mengkritik fokus pemerintah pada program seperti food estate untuk komoditas seperti singkong dan beras.

“Untuk saya, kebijakan yang salah, polisi yang salah, anggaran yang salah itu semua harus segera dievaluasi,” tegasnya, “kalau singkong, beras, ngapain tanam-tanam bikin food estate? Lebih baik nelayan disuruh tangkap, perlu impor kita punya duit banyak."

Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Kuatkan Pilar Kedaulatan Laut Indonesia Tanpa Intervensi Asing

Menurut Susi, hasil laut seperti ikan dan udang memiliki nilai ekonomi tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Hal ini mencerminkan bagaimana kekayaan laut dapat menjadi solusi konkret bagi kesejahteraan masyarakat dan kedaulatan pangan Indonesia.

“Satu kilo ikan udang bisa beli 10 kilo beras,” katanya.

Hingga saat ini, ia terus menjadi inspirasi dengan pandangannya yang jelas dan komitmennya untuk melindungi laut. Melalui pengelolaan yang bertanggung jawab, ia percaya bahwa Indonesia dapat membangun masa depan yang sejahtera, tidak hanya untuk nelayan tetapi juga bagi seluruh bangsa.