Nama Azwardi Rivai mungkin belum seterkenal merek restorannya, Sari Bundo, namun kontribusinya dalam menghadirkan kuliner Minangkabau yang memiliki rasa kesukaan banyak orang patut mendapat pengakuan. Ia adalah pendiri sekaligus perintis Rumah Makan (RM) Sari Bundo, salah satu ikon kuliner Padang yang berdiri sejak 1967.

Didirikan pada akhir 1960-an, Sari Bundo awalnya hanyalah kedai kecil di emperan Jalan Juanda, Jakarta Pusat, tepat di belakang Istana Negara. Namun, berkat ketekunan dan konsistensi H. Azwardi Rivai dalam menjaga cita rasa, tempat ini berkembang pesat menjadi destinasi kuliner favorit, terutama bagi kalangan pejabat hingga presiden, termasuk BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid.

Baca Juga: Berkenalan dengan Inna Rossaria Auwines, Sosok di Balik Suksesnya Resto Padang Sari Ratu

Sari Bundo dikenal tidak hanya karena masakannya yang otentik, tetapi juga karena nuansa tradisional yang tetap dijaga hingga kini. Penggunaan perabotan dan suasana ruang makan yang nyaris tak berubah sejak awal berdiri, menciptakan pengalaman kuliner yang sarat nostalgia bagi para pengunjung setianya.

Kini, RM Sari Bundo telah berekspansi ke sejumlah daerah di luar Jakarta, seperti Yogyakarta dan Pontianak. Meski jumlah cabangnya tidak sebanyak jaringan restoran Padang berskala nasional, reputasinya sebagai tempat makan yang terpercaya dan berkelas tetap tak tergoyahkan. Dengan membawa cita rasa Minang yang otentik ke berbagai penjuru, Sari Bundo tetap relevan dan dicintai lintas generasi.

Baca Juga: Sepak Terjang Bustaman, Sosok Bersahaja di Balik Rumah Makan Padang Sederhana

Saat ini, kepemimpinan restoran legendaris ini diteruskan oleh putra Azwardi, Muhammad Awrin Azwardi. Ia menjaga nilai-nilai warisan ayahnya dengan tetap mempertahankan kualitas rasa dan identitas restoran yang telah dibangun selama lebih dari lima dekade.

Azwardi Rivai tak sekadar dikenang sebagai pengusaha sukses, tapi juga sebagai pelopor dalam mengangkat kekayaan kuliner Minang ke panggung nasional. Jejaknya menjadi inspirasi bagi banyak perantau Minangkabau yang ingin sukses lewat cita rasa kampung halaman.