Mantan Gubernur DKI Jakarta menyindir Presiden Prabowo Subianto yang kembali menyindirnya baru-baru ini. Anies Baswedan menilai pemerintahan Prabowo Subianto sekarang ini semakin kehilangan arah dalam hal integritas dan meritokrasi.

Anies menilai saat ini banyak pejabat yang ditunjuk mengemban tugas berat namun tak berkompeten, sebab mereka dipilih bukan karena prestasi melainkan koneksi. Kondisi seperti ini kata dia tak boleh dibiarkan berlangsung berlarut-larut karena hanya memperburuk integritas pemerintah. 

Baca Juga: Tolak Visa Atlet Israel, Menko Yusril Ungkit Pidato Prabowo di PBB

“Hal paling mendasar di negeri ini adalah bagaimana integritas itu dikembalikan. Mengembalikan integritas harus menjadi prioritas utama, harus dijadikan pedoman,” ujar Anies di Semarang, dikutip dari YouTube Gerakan Rakyat, Sabtu (11/10/2025). 

“Kita tahu, banyak sekali pejabat hari ini diberikan tanggung jawab bukan karena prestasi, tapi karena koneksi. Bagaimana negeri ini bisa maju jika jabatan publik dipegang oleh orang-orang yang tidak kompeten?” tambahnya. 

Pemerintah yang kehilangan integritas dan meritokrasi lanjut Anies jelas sangat merugikan masyarakat lantaran para pejabatnya bekerja hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Kebutuhan masyarakat tak lagi menjadi prioritas pemerintah. 

“Apa yang kemudian terjadi? Indonesia terjebak di dalam middle income trap, karena kebijakan kebijakan yang disusun bukan untuk memberi kemanfaatan untuk rakyat banyak, tapi untuk memberikan kebermanfaatan pada sesama elit pemegang kewenangan,” kata dia. 

Ia menegaskan bahwa jalan keluar dari kondisi ini hanya bisa ditempuh dengan mengembalikan prinsip meritokrasi di seluruh institusi negara.  

“Yang mendapatkan amanat harus berdasarkan kompetensi dan prestasi. Kalau semua karena koneksi, maka yang terjadi hanyalah memperkuat jejaring kepentingan,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto sempat menyindir Anies Baswedan dalam pidatonya pada penutupan Musyawarah Nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025), 

Dalam pidatonya  Prabowo kembali mengungkit pernyataan Anies Baswedan dalam debat Calon Presiden pada Pilpres 2024 lalu, Prabowo mengukit nilai 11 dari 100 yang diberikan Anies kepadanya kala menjabat sebagai Menteri Pertahanan. 

“Aku tuh terus terang saja, saya enggak dendam sama Anies. Kalau dikasih nilai 11, saya enggak apa-apa,” ujar Prabowo yang disambut tawa para peserta.

Prabowo juga sempat melontarkan candaan lain yang menyinggung peran emak-emak dalam kemenangan dirinya di Pilpres 2024.

“Sebetulnya dia yang bantu aku menang karena emak-emak kasihan,” katanya.

Baca Juga: Upaya Prabowo Bersih-bersih Tambang Ilegal

Di balik guyonan itu, Prabowo menyampaikan pesan mengenai kedewasaan dalam berpolitik. Ia menegaskan pentingnya menerima kekalahan dengan lapang dada, mengingat dirinya telah mengikuti pemilu sebanyak lima kali.

“Kalau mau belajar kalah, belajar dari Prabowo Subianto. Lima kali pemilihan, empat kali kalah,” ujarnya.