Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi mengundurkan diri posisi komisaris utama PT Pertamina (Persero). Ahok mengundurkan diri pada Jumat (2/2/2024 ) supaya fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pemilu 2024.
Ahok memilih setia di PDI Perjuangan setelah sejumlah pentolan partai itu seperti Budiman Sudjatmiko hingga Maruarar Sirait membelot ke kubu sebelah mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Keduanya memilih keluar dari partai yang membesarkan kiprah politik mereka karena tegak lurus terhadap Presiden Joko Widodo yang condong mendukung pasangan calon capres-cawapres nomor urut 2.
Baca Juga: Anies Blak-blakan di Hadapan Warga Tionghoa, Nama Ahok Disebut-sebut
Jauh sebelum menjadi kader PDI Perjuangan, Ahok sudah beberapa kali gonta ganti kendaraan politik. Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) adalah Partai Politik pertama Ahok menempah karier politiknya yang dimulai pada 2004 di Belitung Timur.
Ketika itu Ahok menjabat Ketua DPC Partai PIB sekaligus menjadi anggota DPRD Belitung Timur pada medio 2004-2009.
Karier Ahok sebagai anggota legislatif hanya seumur jagung, setahun menjadi anggota DPRD dia memilih hengkang untuk maju sebagai calon Bupati Belitung Timur dan sukses memenangkan Pilkada ketika itu.
Namun lagi-lagi Ahok memilih hengkang di tengah jalan, belum usai masa bakti sebagai bupati, dirinya memilih mundur lantaran mengincar kursi Gubernur Bangka Belitung, kali ini nasibnya tak mujur, Ahok kalah.
Baca Juga: Ahok Turun Tangan, Tanda Banteng Mati-matian Supaya Lolos Putaran Kedua Pilpres 2024
Sejak kekalahan itu, nama Ahok nyaris tak terdengar lagi, namun berselang dua tahun dia kembali menampakan dirinya di kancancah politik dengan kendaraan politik yang baru.
Pada 2009 Ahok terpilih menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar. Berhasil masuk Senayan Ahok kemudian ditempatkan di Komisi II DPR RI.
Namun lagi-lagi Ahok kembali mengundurkan diri sebelum selesai masa bakti. Pada 2012 dia memutuskan mundur dari DPR RI sekaligus meninggalkan Golkar yang memboyongnya ke Jakarta. Ahok memilih mundur karena ingin maju di Pilkada DKI Jakarta 2012.
Singkat cerita, Ahok kemudian dipinang Joko Widodo sebagai calon wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok ke masuk Gerindra sebagai kendaraan politik yang baru menuju Pilgub DKI. Jokowi-Ahok menang pada pertarungan tersebut.
Baca Juga: Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud MD Berupaya Melemahkan Pengaruh Jokowi di Pilpres 2024
Karier Ahok mendadak melejit naik setelah Jokowi memutuskan mundur dari Gubernur DKI Jakarta karena maju Pilpres 2014.
Ahok secara otomatis menerima estafet kepemimpinan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Posisi wakil gubernur yang sedang lowong dikemudian hari diisi oleh Djarot Saiful Hidayat.