Siapa yang tak ingin hidup lebih lama dalam kondisi tubuh yang sehat? Tentu itu menjadi dambaan banyak orang. Namun, mencapai hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa didapat secara instan. Diperlukan usaha yang konsisten dan komitmen penuh untuk menerapkan pola hidup sehat secara berkelanjutan.

Mengutip dari laman Medical Daily, Selasa (3/6/2025), sebuah studi menunjukkan bahwa rahasia untuk umur panjang terletak pada sesuatu yang jauh lebih sederhana, yakni menghindari faktor risiko tertentu pada usia 50 tahun. 

Pilihan gaya hidup sehari-hari dapat memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan dan umur panjang. Sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam The New England Journal Of Medicine menunjukkan, menghindari lima faktor risiko utama penyakit jantung seperti merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas, dapat memperpanjang hidup hingga lebih dari 10 tahun.

"Kelima faktor ini menyumbang sekitar 50% dari beban penyakit kardiovaskular global. Pertanyaan utama kami adalah berapa tahun tambahan kehidupan yang mungkin terjadi jika faktor-faktor ini tidak ada atau berubah di usia paruh baya," kata peneliti Dr. Christina Magnussen, wakil direktur Departemen Kardiologi di University Medical Center Hamburg-Eppendorf, Hamburg, Jerman.

Baca Juga: Kulit Lansia Rentan Ulkus Dekubitus, Dokter Ingatkan Pentingnya Pencegahan Terintegrasi

Studi berskala besar ini melacak lebih dari dua juta individu di 39 negara, untuk memahami bagaimana kesehatan di usia paruh baya memengaruhi kelangsungan hidup jangka panjang. Para peneliti berfokus pada apakah partisipan memiliki salah satu dari lima faktor risiko utama ini pada usia 50 tahun. Mereka kemudian diikuti hingga 47 tahun, yang memungkinkan para ilmuwan membuat prediksi risiko hingga usia 90 tahun.

Studi tersebut menemukan, orang yang tidak memiliki faktor risiko utama pada usia 50 tahun pun masih memiliki risiko penyakit jantung seumur hidup yang signifikan, 13% wanita dan 21% pria mengalaminya. Namun, ketika kelima faktor risiko tersebut muncul, risiko tersebut melonjak menjadi 24% untuk wanita dan 38% untuk pria, dan masalah jantung terjadi 13 tahun lebih awal pada wanita dan hampir 11 tahun lebih awal pada pria.