Growthmates, anemia dan stunting masih menjadi masalah serius bagi anak Indonesia. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa satu dari empat anak mengalami anemia, sementara prevalensi stunting pada angka 21,5%.
Kondisi ini menggarisbawahi pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak guna mempersiapkan generasi yang sehat. Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah memperkenalkan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2025-2029, yang berfokus pada penguatan ketahanan pangan dan gizi melalui berbagai intervensi.
Menanggapi urgensi tersebut, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dan Indonesia Food Security Review (IFSR) bersama Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) dan UMB Boga meluncurkan program Makan Bergizi Generasi Maju, program percontohan yang bertujuan untuk mendukung peningkatan gizi anak-anak yang berkelanjutan yang menargetkan 2.000 siswa PAUD, TK dan Sekolah Dasar di Kabupaten Sleman dan Bantul, Yogyakarta.
Memperkuat program makan bergizi gratis yang digagas oleh pemerintah, Uji Coba Program Makan Bergizi Generasi Maju ini berfokus pada empat pilar utama, yakni: 1) Penyediaan makanan bergizi yang dilengkapi dengan susu bubuk fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C, untuk membantu penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat, 2) Edukasi gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), 3) Program minim sampah yang mendukung konsep zero waste, serta 4) Pengukuran dampak sosio-ekonomi bagi masyarakat.
Edukasi gizi, PHBS dan pola asuh disampaikan secara menyeluruh dengan melibatkan guru dan orang tua, bertujuan untuk menanamkan pemahaman mendalam akan pentingnya kesehatan dan kebersihan sejak dini. Dengan dukungan dari Badan Gizi Nasional, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dan Bantul, diharapkan upaya pemenuhan gizi melalui program ini dapat lebih terkoordinasi dan efektif.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dr. Ir. Dadan Hindayana, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Deputi Pengawasan dan Pemantauan Badan Gizi Nasional, Dadang Hendrayudha pada peresmian Uji Coba Makan Bergizi Generasi Maju, menyampaikan apresiasinya kepada Sarihusada dan Yayasan IFSR atas pelaksanaan program Makan Bergizi Generasi Maju.
“Program ini dapat menjadi masukan atau blueprint bagi pelaksanaan program ke depan, terkait pemberian gizi yang baik. Selain itu, ini merupakan langkah penting dalam upaya kita bersama untuk membangun Generasi Emas Indonesia 2045, dengan fokus utama pada kemajuan sumber daya manusia yang unggul. Kami ketahui bahwa inisiatif ini nyatanya tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi dan susu, tetapi juga melibatkan edukasi yang komprehensif bagi siswa, guru, dan orangtua, yang mana tentunya hal itu merupakan hal baik,” papar Dadang.
Sarihusada terus mendukung tumbuh kembang anak Indonesia agar memperoleh nutrisi yang baik.
“Kami memahami bahwa untuk memberikan dampak yang berkelanjutan, program ini harus lebih dari sekadar penyediaan makanan bergizi. Oleh karena itu, Sarihusada berkomitmen untuk menjadi penggerak perubahan melalui Program Makan Bergizi Generasi Maju dengan pemberian makan bergizi yang dilengkapi susu fortifikasi yang memiliki nilai gizi tinggi, serta program peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan,” ujar VP General Secretary PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Vera Galuh Sugianto.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia tidak hanya tumbuh sehat dan optimal, tetapi juga paham akan pentingnya kebersihan, dan kelestarian lingkungan. Program ini juga merupakan bentuk dukungan nyata terhadap Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2025-2029 yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia,” sambung Vera.
Vera menambahkan bahwa sebagai pelopor nutrisi anak di Indonesia selama lebih dari 70 tahun, Sarihusada sangat menekankan pentingnya kualitas dan keamanan pangan, terutama untuk produk-produk yang dikonsumsi oleh anak-anak.
“Kami menjalankan program pemberdayaan koperasi dan peternak secara berkelanjutan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas susu segar dalam negeri, penyediaan sarana dan prasarana peternakan, pengelolaan susu, serta peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim yang mencakup peternak di daerah DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelas Vera.
Baca Juga: Pemerintah Godok Skema Penyaluran Program Makan Bergizi ke Daerah Terpencil