Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku ia memproteksi diri dari berbagai godaan selama memimpin Jakarta.  Dia mengatakan mengatakan, salah satu godaan terbesar menjadi orang nomor satu di Jakarta adalah soal Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, diakuinya anggaran jumbo itu bisa bikin orang gelap mata.

"Kita harus memproteksi diri kita sendiri dengan sistem. Jakarta ini anggarannya Rp91 triliun, Rp91,2 triliun. Tahun depan ini menjadi Rp94 triliun. Pasti semua orang ngiler. Pastilah. Maka saya harus mem-protect diri saya sendiri," kata Pramono dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi di Ancol, Jakarta Utara dilansir Jumat (11/7/2025).

Baca Juga: Puluhan RT Terendam, Pramono: Setelah Saya Merenung, Banjir Terkadang Tidak Bisa Dilawan

Pramono mengatakan, upaya memproteksi diri dari berbagai godaan memang telah dilakukannya jauh-jauh hari. Sebelum menjabat Gubernur DKI Jakarta ia sudah memagari dirinya dari berbagai godaan untuk melakukan penyelewengan. Pramono berupaya menjadi pejabat yang bersih dari tindakan korupsi sejak menjadi anggota DPR, menteri hingga menjabat  sekretaris kabinet.

Dia juga mengaku menerapkan sistem transparan saat menjabat Gubernur Jakarta.

"Ketika saya menjadi Gubernur di Jakarta. Saya bilang, sama ini kebetulan banyak yang hadir. Saya sudah selesai dengan diri saya sendiri. Saya minta semuanya transparan. Semuanya sistem yang mengatur dan saya berjanji tidak bawa orang satu pun dari luar," ujarnya.

Ia kemudian menyoroti proses pengurusan kompensasi koefisiensi lantai bangunan (KLB) oleh pengelola gedung-gedung tinggi di Jakarta.Saat menjabat, ia mengetahui lamanya proses pengurusan KLB. Bahkan, ada satu pengelola gedung yang sampai 12 tahun mengurus hal tersebut.

"Saya tanya sama dia, udah berapa lama kamu ngurus? 12 tahun. Mau nggak sama-sama transparan, terbuka, kita selesaiin 1 minggu? Kaget, gimana caranya Pak Gub?" kata Pramono.

Baca Juga: Pidato di Hadapan Prabowo, Presiden Brasil: BRICS adalah Manifestasi Gerakan Nonblok Bandung

"Udah saya jamin kamu selesai 1 minggu. Tapi kamu bayar sesuai dengan apa yang dihitung di-appraisal bersama-sama. Akhirnya keluar angka Rp480 miliar. Bayar dan sekarang dibayar," imbuh dia.