Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi dua sosok yang pernah berjuang bersama dalam laga pilpres 2024. Soliditas keduanya dalam berkampanye sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024 berhasil menciptakan romantisisme tersendiri di masyarakat, terkhusus bagi para pendukung AMIN (Anies-Imin).
Ketika hasil pilpres 2024 dirilis, keduanya sama-sama berlapang dada tatkala harus kalah dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pemenang pilpres sudah ditetapkan, partai politik mulai sibuk memilih gerbong ke mana harus berkawan. Bahkan, Cak Imin yang ketika kampanye bersama Anies tegas akan mengambil peran sebagai oposisi jika kalah, nyatanya tergoda juga untuk merapat sebagai koalisi.
Baca Juga: Kisah Brand Kopi Kenangan Berhasil Survive Hadapi Krisis Pandemi: Ada Rencana yang Tertunda
Dari sana, kebersamaan Anies dan Cak Imin mulai jarang nampak. Ibaratnya, baik Anies maupun Cak Imin muali mencari jalan hidupnya masing-masing.
Sekira dua pekan lalu, Cak Imin menegaskan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan bergabung ke dalam koalisi Prabowo, sedangkan Anies memilih untuk tetap independen, tanpa ada niatan masuk dalam naungan partai politik.
Ikhtiar Anies untuk Pilkada 2024
Atmosfer pilpres yang mulai mereda kini berganti menjadi nuansa pilkada yang mulai ramai dibicarakan. Nama Anies Baswedan pun selalu muncul dalam bursa pilkada 2024, khususnya untuk Pilkada DKI Jakarta.
Kendati pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta, ikhtiar Anies untuk kembali merebut kursi DKI I menemui jalan terjal. Juni 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta di pilgub 2024.
Belum sampai tujuan pendaftaran, dukungan PKS kepada Anies pun kandas di tengah jalan. PKS banting setir berbalik mendukung Ridwan Kamil dan Suswono yang merupakan bagian dari kubu Prabowo-Gibran. Sementara Anies, ditinggal sendirian.
"Sebagai juru bicara PKS, saya menyampaikan dari hati yang paling dalam kepada Warga Jakarta pendukung Pak Anies dan pendukung Pak Sohibul Iman, kami memohon maaf tidak bisa mengusung Pak Anies dan Pak Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta," ungkap juru bicara PKS, Pipin Sopian.
Usai ditinggal PKS, Anies memiliki harapan kembali untuk tetap berlaga di pilgub DKI melalui dukungan PDIP. Namun sayang, harapan ini juga harus pupus.