Growthmates, tak bisa dipungkiri jika kini bumi sudah semakin tua. Berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi semakin memprihatinkan, mulai dari masalah polusi udara, penggundulan hutan, menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, hingga perubahan iklim yang ekstrem.

Perlu kita sadari, mencintai lingkungan alam bukan hanya akan mencegah terjadinya bencana dan membuat tempat kita tinggal menjadi lebih nyaman, tapi juga menunjukkan kualitas kita sebagai manusia.

Nah, sikap mencintai lingkungan hidup bisa ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Mengajarkan anak mencintai lingkungan hidup bisa diterapkan dengan berbagai cara, salah satunyanya dengan memberikan pembelajaran literasi lingkungan. Ya, literasi lingkungan ini bisa jadi salah satu indikator seseorang peduli akan lingkungan.

Baca Juga: Ingin Mengajarkan Anak agar Mencintai Lingkungan? Yuk Terapkan 7 Tips Berikut Ini!

Literasi lingkungan sendiri merupakan kemampuan individu dalam memahami, menafsirkan serta sikap sadar untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga keseimbangannya.

Sikap tersebut diartikan juga sebagai sikap melek lingkungan, dimana tak hanya memiliki pengetahuan terhadap lingkungan tetapi juga memiliki sikap tanggap dan mampu memberikan solusi atas isu-isu lingkungan. Jika anak-anak mampu mengenali dan menjaga lingkungannya dengan baik, ia akan tumbuh menjadi orang dewasa yang mempunyai paham kritis baik dan bermanfaat bagi kehidupan sosialnya.

UNESCO pun mengungkapkan bahwa pentingnya mendirikan sistem belajar learning to live together, yakni sebuah pembelajaran yang di dalamnya memberikan sebuah arti untuk dapat hidup bersama antara mahluk hidup lainnya yang ada di sekitar kita. Pembelajaran literasi lingkungan pada usia emas anak-anak ini mampu membentuk sebuah karakter diri untuk bisa bersosialisasi dengan sesamanya dan memahami siklus alamiah lingkungan dengan baik.

Baca Juga: Pegiat Inklusi Sosial RR Nurul Setyawati Ungkap Pentingnya Penerimaan Lingkungan terhadap Anak Penyandang Autisme dan Cerebral Palsy