Di tengah meningkatnya frekuensi bencana alam dan dampak krisis iklim yang kian nyata dalam kehidupan sehari-hari, percakapan tentang lingkungan tak lagi terasa jauh atau abstrak.

Isu ini menjadi semakin personal dan mengundang pertanyaan bukan hanya tentang apa yang sedang terjadi, tetapi juga tentang peran setiap individu di dalamnya.

Berangkat dari kesadaran tersebut, Blibli Tiket Action, payung program ESG dari ekosistem Blibli Tiket yang menaungi Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma, kembali menghadirkan Langkah Membumi Ecoground 2025.

Program keberlanjutan tahunan ini memasuki tahun keempat dengan pendekatan yang semakin segar, aplikatif, dan relevan dengan gaya hidup masyarakat masa kini.

Setelah digelar selama dua hari pada awal November lalu, Impact Report Langkah Membumi Ecoground 2025 resmi dirilis sebagai bentuk refleksi dan transparansi.

Laporan ini merangkum proses, pembelajaran, serta dampak nyata dari penyelenggaraan acara yang memadukan olahraga, komunitas, dan gaya hidup berkelanjutan sekaligus menegaskan peran ruang publik sebagai medium penting untuk mendorong partisipasi kolektif dalam menghadapi krisis iklim.

Langkah Membumi Ecoground dirancang untuk membumikan isu keberlanjutan agar mudah dipahami dan dialami secara langsung.

Melalui empat zona utama, yakni Eco Motion, Eco Market, Eco Labs, dan Eco Stage, pengunjung diajak melihat bahwa aktivitas sederhana sehari-hari dapat menjadi bagian dari solusi lingkungan.

“Langkah Membumi Ecoground dikemas sebagai sebuah acara keberlanjutan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Para pengunjung diajak mengalami langsung bagaimana pilihan sederhana dapat menjadi langkah kecil menuju perubahan besar bagi bumi. Impact Report ini menjadi pengingat bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari langkah besar,” papar Lisa Widodo, COO & Co-Founder Blibli, dikutip Rabu (31/12/2025).

Pendekatan ini sejalan dengan tema Langkah Membumi Ecoground, yaitu CollaborAction for the Earth, di mana keberlanjutan tidak ditempatkan sebagai pesan tambahan, melainkan terintegrasi dalam setiap keputusan operasional, mulai dari pemilihan material, pengelolaan limbah, hingga penyediaan fasilitas publik yang bertanggung jawab.

Untuk memastikan dampak yang terukur dan kredibel, Blibli bekerja sama dengan Life Cycle Indonesia (LCI) sebagai mitra evaluasi keberlanjutan.

Penilaian dilakukan secara menyeluruh menggunakan standar ISO 14040/44 Life Cycle Assessment (LCA) serta ISO 14075 untuk aspek sosial.

Hasilnya, selama dua hari pelaksanaan acara:

  • 187 kg limbah berhasil dikelola dan dipilah, sehingga tidak berakhir sebagai sampah tak terkelola.
  • 12 water refill station menyediakan 741 liter air minum, mencegah penggunaan 1.235 botol plastik sekali pakai.
  • Total emisi acara tercatat sebesar 94,1 kg CO₂e, ditekan melalui pemanfaatan infrastruktur eksisting, efisiensi energi, dan praktik repurposing material.

Tak hanya itu, kolaborasi lintas pihak juga memungkinkan donasi 110.500 pohon mangrove, yang dalam delapan tahun ke depan berpotensi menyerap hingga 3.635,5 ton CO₂.

Mangrove tersebut berasal dari berbagai inisiatif, mulai dari konversi pembelian tiket pengunjung, community run dan cycling, hingga dukungan komunitas dan mitra brand.

Baca Juga: Cara Sederhana Menanamkan Cinta Lingkungan pada Anak ala Ramon Y. Tungka