Menukil dari pemberitaan Tempo, pemerintah juga sempat mengeluarkan Program BBM Satu Harga pada 2016 yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakukan Satu Harga Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus, yang berfokus di luar Jawa, Madura, dan Bali.
Tak sampai di situ, pemerintah kembali menggaungkan pembatasan subsidi BBM lewat penerapan aplikasi MyPertamina. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan cara membeli BBM lewat aplikasi tersebut. Sejumlah syarat pun diberlakukan agar BBM subsidi tepat sasaran. Sayangnya, kebijakan kembali batal diterapkan.
Kapan Pembatasan Pembelian Subsidi BBM Akan Diberlakukan?
Solar dan Pertalite menjadi jenis BBM yang mendapat subsidi dari pemerintah. Sebelumnya, sempat terendus kabar jika pembatasan pembelian BBM mulai diberlakukan pada 17 Agustus 2024 lalu.
Wacana tersebut mencuat setelah pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melalui unggahan di Instagram miliknya, yang kini sudah dihapus.
"Pemberian subsidi yang tidak tepat (sasaran), itu sekarang Pertamina sudah menyiapkan. Kita berharap 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai, di mana orang yang tidak berhak dapat subsidi itu akan bisa kita kurangi. Kita hitung di situ," kata Luhut.
Baca Juga: 1 Agustus 2024 Harga BBM Shell dan BP-AKR Naik, Kalau Pertamina?
Berbeda dengan Luhut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap, rencana pembatasan BBM bersubsidi akan mulai diberlakukan per 1 Oktober 2024.
Menanggapi pernyataan Bahlil, Presiden Jokowi mengungkap bahwa rencana pembatasan tersebut masih dalam proses sosialisasi. Ia menegaskan, pemerintah akan melihat kondisi di masyarakat sebelum memutuskan pembatasan tersebut. Dengan artian, belum ada keputusan resmi mengenai rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi pada Oktober 2024 mendatang.
"Saya kira kita masih dalam proses sosialisasi, kita akan melihat kondisi di lapangan seperti apa. Belum ada keputusan dan belum ada rapat," tegas Presiden Jokowi seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.