Prof. Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia memiliki kisah hidup yang penuh dengan perjuangan, keteguhan hati, dan inspirasi. Terutama saat perjuangannya bisa berkuliah di Australia.

Dalam perjalanan hidupnya, ada banyak pelajaran berharga yang bisa diambil bagi mereka yang berjuang untuk meraih cita-cita dan tidak mudah menyerah.

Seperti diketahui, seorang akademik dan tokoh pendidikan itu sejak kecil telah memiliki impian besar untuk melanjutkan studi ke Australia. Namun, sayangnya perjalanannya tidak semudah yang ia kira.

"Saya kuliah di Australia itu karena sejak kecil pengen cita-cita ke Australia," ujar Prof. Mu'ti melalui sebuah video yang dikutip Olenka pada Selasa (17/12/2024).

Baca Juga: Filosofi Genteng Kaca dalam Hidup Abdul Mu'ti, Perjuangan di Tengah Keterbatasan

Akan tetapi, Prof. Mu'ti tidak langsung mendaftarkan dirinya ke Australia. Ia justru mendaftar untuk kuliah di Inggris karena arahan profesornya, namun gagal di seleksi akhir.

"Saat daftar ke Inggris itu nggak diterima. Yang di seleksi akhir itu tinggal dua orang, diambil satu," paparnya.

Alih-alih sedih dan terpuruk, Prof. Mu'ti justru membulatkan tekadnya untuk melanjutkan pendidikan ke Negeri Kanguru itu. Ia tidak menyerah dan menyalahkan keadaan.

Baca Juga: Dianggap Rumit dan Berbelit-belit, Wapres Gibran Minta Menteri Abdul Mu'ti Hapus Aturan Zonasi Sekolah

"Saya ingin ke Australia, yang diterima saya saja. Sehingga mimpi saya, cita-cita masa kecil saya terkabulkan. Setelah saya lulus, saya diundang ke kampus saya itu," kenangnya saat diterima di Universitas Flinders, Australia Selatan.

Keberhasilan ini bukan hanya soal kemampuan, tetapi juga karena Prof. Mu'ti memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-citanya.

Setelah menyelesaikan studi di Australia, 20 tahun kemudian Prof. Mu'ti diundang kembali ke kampus tempatnya kuliah untuk memberi ceramah. Pada kesempatan tersebut, ia bertemu dengan seorang mahasiswa yang baru saja selesai wisuda dan memeluknya dengan penuh semangat.

"Dia kemudian cerita. Dia orang kampung dari Jawa Tengah. Dari sebuah desa di Pemalang Jawa Tengah," katanya.

Rupanya, mahasiswa laki-laki itu dapat berkuliah di Australia karena terinspirasi dengan kisah Prof. Mu'ti. Ia mengaku telah ditolak di kampus impiannya, Universitas Diponegoro. Namun, ia tak patah semangat untuk melanjutkan mimpi lainnya berkuliah di Australia.

Baca Juga: Perjalanan Hidup Abdul Mu'ti: Cendekiawan Muslim yang Kini Jabat Menteri Pendidikan dan Menengah

"Yes, I can. I have to be like Pak Mu'ti," katanya dengan percaya diri setelah mendengarkan cerita Prof. Mu'ti.

Mahasiswa tersebut terinspirasi oleh cerita Prof. Mu'ti dan memutuskan untuk mengikuti jejak sang profesor. "Saya bisa, saya harus seperti Pak Mu'ti," ujarnya.

Perjumpaan tersebut menjadi simbol bahwa perjuangan dan tekad yang kuat dapat mengubah hidup seseorang, tidak peduli dari mana asalnya atau seberapa banyak kegagalan yang dialaminya.

Kisah Prof. Mu'ti mengajarkan kita untuk tidak pernah menyerah, meskipun tantangan dan kegagalan datang menghadang.

Dengan semangat yang kuat dan tujuan yang jelas, kita dapat menemukan jalan keluar dari setiap kesulitan.

"Mesti ada jalan keluar," tegasnya.

Dan itulah yang menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang demi cita-cita mereka, tanpa menghiraukan rintangan yang ada.