Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam perilaku masyarakat, termasuk anak-anak. Salah satu dampak yang kini menjadi perhatian adalah kecanduan gadget di kalangan anak-anak yang berpotensi memengaruhi tumbuh kembang mereka.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyoroti fenomena anak-anak yang kecanduan gadget sebagai salah satu tantangan besar. Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang berkontribusi dalam memengaruhi perkembangan anak.

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Tunjangan Sertifikasi Guru harus Diimbangi dengan Peningkatan Kualitas

Abdul Mu’ti menilai bahwa ketergantungan anak terhadap gadget tidak lepas dari pola asuh orang tua yang cenderung memanjakan anak dengan perangkat digital. Ia menekankan bahwa kebiasaan ini telah menjadi bagian dari budaya di banyak keluarga.

“Ini saya kira berkait dengan budaya kita yang sejak kecil itu memanjakan anak-anak itu dengan gadget,” ujarnya seperti yang dilansir dari Olenka pada Selasa (4/2/2025).

Banyak orang tua memberikan gadget kepada anak-anak mereka sebagai cara menenangkan mereka. Akibatnya, anak-anak menjadi terbiasa dengan penggunaan perangkat digital sejak usia dini, yang berdampak pada ketergantungan.

Selain ketergantungan, Abdul Mu’ti juga menyoroti masalah lain yang muncul, yakni kesulitan anak-anak dalam berkonsentrasi. Abdul Mu'ti mengatakan bahwa anak-anak memiliki kesulitan untuk fokus.

“Masalah kedua yang juga sangat serius adalah masalah konsentrasi. Anak-anak itu memiliki kesulitan untuk bisa fokus,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti maraknya informasi yang dikonsumsi anak-anak tanpa filter. Menurutnya, banyak dari informasi tersebut tidak memiliki manfaat dan berisi informasi tak berguna.Ia menyampaikan bahwa hal ini membuat anak-anak mendorong perilaku mereka menjadi agresif. Jika tidak ada orang dewasa yang mendampinginya, hal ini akan dampak serius dalam perkembangannya.

“Sebagian dari informasi yang tidak berguna itu mendorong mereka untuk berperilaku agresif. Kalau tidak ada pendampingan dari orang dewasa, hal ini akan menjadi tanda bahaya yang serius terhadap masa depan anak-anak kita,” ucapnya.

Abdul Mu’ti mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam mendampingi anak-anak dalam menghadapi era digital. Ia menekankan bahwa generasi yang kuat harus disiapkan agar tidak terjebak dalam dampak negatif teknologi. Akan tetapi, faktanya masih banyak masalah serius yang menyangkut persoalan dari dampak digital teknologi.

“Kita harus meninggalkan generasi yang kuat, jangan meninggalkan generasi yang lemah. Akan tetapi, faktanya kita masih mengalami masalah yang serius, menyangkut persoalan-persoalan yang merupakan dampak dari digital technology itu,” tambahnya.