Pengamat politik Universitas Nasional (UNAS) Selamat Ginting menilai pamor Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kancah politik nasional bakal tamat setelah dirinya didepak PDI Perjuangan, Jokowi selesai lantaran tak punya kekuasaan lagi.
Dia menyebut, nama Jokowi juga perlahan dilupakan masyarakat sebab eks Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta itu dinilai tak punya warisan politik yang bisa dikenang. Rekam jejak Jokowi kata dia tak sementereng seperti yang digembar gembor selama ini.
Baca Juga: Kenapa PDI-P Ogah Pecat Jokowi di Masa Pilpres 2024?
"Perlahan-lahan dan itu pasti akan surut (pengaruh Jokowi). Dia tidak punya kekuasaan. Dia tidak punya warisan yang bagus untuk bangsa ini," kata Ginting melalui keterangan video, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Ginting melanjutkan, melihat perseteruannya dengan PDI Perjuangan yang membesarkan namanya, Jokowi hanya akan dikenang sebagai pengkhianat, dia dinilai bukan politisi yang loyal kepada partai yang membesarkannya.
“Tidak ada warisan soliditas, warisan bagaimana dia akan setia, loyal,” tuturnya.
Dengan rekam jejak tersebut, maka pada Pilpres 2029 mendatang kata Ginting pengaruh Jokowi diperkirakan sudah tak ada lagi, dia tak bisa berbuat banyak sebab partai politik juga berpikir dua kali untuk menampungnya.
"Jokowi menghasilkan pengkhianatan. Ketika di PDIP berkhianat, maka partai lain akan memperkirakan hal yang sama," ucap Ginting.
"Saya kira di 2029 nanti Jokowi tamat, karena tidak berada di dalam partai politik yang mumpuni," tambahnya memungkasi.
Adapun Jokowi bersama putranya Gibran Rakabuming Raka serta Bobby Nasution resmi dipecat PDI Perjuangan setelah mereka berbeda pandangan pada Pilpres 2024. Pemecatan keluarga Jokowi diumumkan secara terbuka pada Senin (16/12/2024).
Meski dipecat PDI Perjuangan, namun Jokowi diisukan bakal bergabung ke Golkar atau ke Gerindra.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengaku partai politik yang ia besut tersebut siap menampung siapapun yang ingin bergabung termasuk keluarga Joko Jokowi
Menurut Bahlil, Golkar adalah partai rakyat yang tak membeda-bedakan putra putri bangsa yang hendak berpartai, siapapun yang ingin berpolitik lewat partai berlambang Pohon Beringin itu siap ditampung menjadi kader. Peluang bagi semua anak bangsa terbuka lebar di partai tersebut.
"Golkar itu sangat inklusif, Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang ingin mengabdikan dirinya lewat politik, lewat partai," kata Bahlil.
Baca Juga: Bahlil Kasih Kode Keras Siap Tampung Jokowi di Golkar
Dipertegas mengenai seberapa besar peluang Jokowi bergabung ke Golkar, Bahlil enggan menjawab secara gamblang, pun demikian ketika ditanya sejauh mana komunikasi dengan Jokowi, Bahlil tak bersedia menjawabnya.
"Ada deh. Ya setiap partai pasti punya keinginan untuk mengajak tokoh-tokoh yang potensial. Pak Jokowi kan mantan presiden, pasti punya simpati yang banyak orang, dukungan banyak orang. Ya kita lihatlah," ucap Bahlil.