Rommy menegaskan, dugaaan kecurangan Pemilu seperti ini tak bisa didiamkan begitu saja. Tindakan main culas itu harus segera dihentikan. Untuk itu dia meminta kepada para penyelenggara Pemilu agar serius mengusut laporan dugaan kecurangan tersebut
"Agar tindakan-tindakan kecurangan Pemilu semacam ini dihentikan," tandasnya.
Respons KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) buka suara terkait lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2024. Komisioner KPU, Idham Kholik menganggap hal ini wajar, sejauh ini pihaknya tak mengendus adanya kecurangan sebagaimana yang dituduhkan.
KPU kata Idham tetap berpatokan pada hasil formulir C yang kemudian diunggah di aplikasi daring milik KPU, Sirekap yang dapat diakses masyarakat.
Baca Juga: Prabowo Berencana Sulap Sawit dan Singkong Jadi Bensin
"Data perolehan suara yang terdapat dalam foto dokumen formulir Model C Hasil Plano adalah sumber atau rujukan utamanya," kata Idham.
Adapun formulir model C berasal dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang merekap hasil pemilihan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pencoblosan. Prosesi perekapan data terbuka untuk umum sehingga masyarakat dapat melihatnya secara langsung. Tak hanya masyarakat proses ini juga ikut diawasi oleh perwakilan Bawaslu yakni Pengawas TPS dan saksi dari partai politik.
Idham mengatakan, dalam melakukan penghitungan suara, KPU juga tak serampangan. Mereka melakukan itu secara bertahap untuk meminimalkan kesalahan.
Jadi apabila ada pihak-pihak yang menuding curang, kata Idham mereka mesti menunjukan bukti kuat agar hasil yang telah terekap dapat dievaluasi.
Baca Juga: Respons Kubu Anies, Prabowo, dan Ganjar Soal Film Dirty Vote
"(Nantinya) hasil resmi perolehan suara peserta pemilu berdasarkan rekapitulasi berjenjang dimulai dari PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi sampai dengan KPU RI," ujarnya.