Yoki menerangkan, pertumbuhan pendapatan PIS tahun 2023 tersebut mengalami kenaikan 17,6% dibanding pendapatan tahun 2022 yang sebesar USD2,83 miliar. Dari sisi EBITDA, PIS juga mencatat pertumbuhan sebesar 16,9% dari USD847 juta di 2022 menjadi USD990 di 2023 dengan persentase di 29,7%.
"Pertumbuhan pendapatan naik hingga USD470 juta. Ini luar biasa dan apresiasi untuk kinerja di tahun 2023," ungkap Yoki.
Baca Juga: PT Kilang Pertamina Internasional Optimis Tingkatkan Kinerja di 2024
Berdasarkan laporan keuangan, pertumbuhan pendapatan dari third party di tahun 2023 juga tumbuh signifikan menjadi USD648 juta. Dengan begitu, porsinya bertumbuh dari 14% di 2022 menjadi 19% di 2023 dari total pendapatan perusahaan.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa kinerja positif PIS adalah bukti nyata keberhasilan Subholding Pertamina yang mampu fokus mengembangkan bisnisnya sesuai dengan masing-masing perannya.
"Agresivitas PIS dalam mengembangkan bisnisnya baik di market domestik maupun internasional dibuktikan dengan capaian kinerja keuangan 2023 yang baik. Artinya, Subholding Pertamina telah fokus menjalankan bisnis di masing-masing lini dan perannya," pungkasnya.