Sejumlah kendaraan roda dua di beberapa daerah di Jawa Timur mendadak bermasalah setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite.
'Virus' brebet ini meneror ratusan pemotor di berbagai wilayah seperti di Bojonegoro, Tuban, Sidoarjo, hingga Lamongan yang menjadi daerah terparah dengan jumlah kasus yang mencapai ratusan kendaraan roda dua.
Mereka kompak mengeluhkan masalah yang sama, motor mendadak brebet, tarikan menjadi sangat berat lalu kehilangan tenaga setelah diisi pertalite.
Baca Juga: MUI Haramkan Orang Kaya Pakai Gas Melon dan Pertalite
Kejadian itu membawa sejumlah kerugian bagi para pemotor, selain rugi waktu mereka juga harus merogoh kocek untuk ongkos perbaikan di bengkel.
Motor-motor yang terserang 'virus' brebet pasca mengisi pertalite harus menguras tangki untuk membuang bahan bakar pertalite dan menggantinya dengan pertamax, mereka juga harus mengganti busi yang mendadak mati supaya performa mesin pulih seperti sedia kala.
Jumlah kasus ini diperkirakan akan terus bertambah, saat ini Pertamina telah mendirikan 15 posko pengaduan untuk menampung keluhan masyarakat.
Jika ada indikasi kerusakan akibat BBM, konsumen akan diarahkan ke bengkel resmi yang ditunjuk Pertamina. Biaya perbaikan akan ditanggung oleh perusahaan setelah verifikasi laporan selesai.
Di sisi lain, pihak kepolisian juga sudah mengambil sampel pertalite di sejumlah SPBU untuk selanjutnya diuji coba di laboratorium demi mengetahui kandungan dalam bahan bakar pertalite yang diduga kuat menjadi sumber kerusakan kendaraan roda dua tersebut.
Pertamina Klaim Pertalite Sesuai Spesifikasi
PT Pertamina (Persero) sudah mulai bergerak melakukan pemeriksaan kualitas pertalite di seluruh terminal dan SPBU setelah menerima laporan teror mesin brebet di berbagai wilayah di Jawa Timur. Pemeriksaan itu telah dikebut awal pekan ini.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan BBM tersebut on spec, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Saat ini sedang berjalan investigasi lanjutan untuk pengecekan quality and quantity (QQ) BBM di level SPBU,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi.
Baca Juga: Campuran BBM Aman dan Ramah Lingkungan, Etanol Kini Jadi Tren Global
Menurutnya, semua proses distribusi sudah mengikuti standar operasional prosedur, termasuk pemeriksaan mutu produk lewat uji laboratorium sebelum disalurkan ke masyarakat. Meski hasil awal menunjukkan BBM sesuai spesifikasi, investigasi tetap berlanjut.
“Rangkaian pemeriksaan ini untuk memastikan kualitas dan kesesuaian produk di setiap titik distribusi,” ujar Ahad.
Bahlil Utus Tim Khusus
Kasus brebet ini membuat Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM) Bahlil Lahadalia ikut putar otak mencari solusi serta mencari tahu penyebab masalah tersebut. Politisi Golkar itu telah mengutus tim khusus ke Jawa Timur untuk melakukan penyelidikan lebih jauh.
"Saya sudah turunkan timnya, nanti mungkin sore saya balik sudah dapat laporannya," kata Bahlil