Menghadapi Tantangan Terkait Kemasan
Seiring waktu, Tehbotol Sosro mulai menunjukkan ‘taringnya’. Masyarakat mulai merasa mendapatkan manfaat minum teh dalam botol yang praktis, enak dan dingin.
Namun siapa sangka, model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro sendiri pernah mengalami tiga kali perubahan, yakni:
- Botol Versi I: Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek Teh Cap Botol Soft Drink Sosrodjojo.
- Botol Versi II: Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek Teh Cap Botol (dengan penulisan ‘cap’ lebih kecil, sehingga orang lebih membaca Teh Botol), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan Tehbotol diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi Sosro dalam logo bulat merah.
- Botol Versi III: Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merek Tehbotol Sosro pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. Sinar Sosro yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
Dan dalam perjalanannya, Tehbotol Sosro mengalami berbagai tantangan, terutama terkait kemasan. Pada awal 1980-an, terjadi krisis kelangkaan botol kaca yang sempat mengancam produksi. Untuk mengatasi masalah ini, Tehbotol Sosro pun mulai memperkenalkan kemasan kotak (tetra pak) pada tahun 1990 sebagai alternatif.
Langkah ini menjadi terobosan penting, memungkinkan konsumen menikmati produk di berbagai situasi dan tempat. Inovasi kemasan terus berlanjut, termasuk pengenalan kemasan plastik PET pada tahun 2000-an untuk memenuhi permintaan pasar yang dinamis.
Hingga saat ini, terdapat beberapa pilihan kemasan produk Tehbotol Sosro. Yakni, kemasan botol beling volume 220 ml, kemasan kotak atau tetra pak volume 200 ml, 250 ml, 330 ml, dan 1 liter, kemasan botol plastik PET 450 ml dan 350 ml, kemasan pouch 230 ml, serta kemasan kaleng 318 ml.
Adapun saat ini, produk-produk yang diproduksi PT Sinar Sosro, yakni Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, S-Tee, TEBS, Country Choice dan Air Mineral Prim-A.
Terobosan Inovatif dari Segi Pemasaran
Dari segi pemasaran, pada tahun 1981, terobosan besar pun dilakukan oleh PT Sinar Sosro dengan membagi-bagikan kotak pendingin di atas roda kepada para pengecer di wilayah ITC Cempaka Mas hingga Pasar Senen.
Rantai Distribusi dan sistem penjualan yang baik serta tertata rapi yang dijalankan oleh PT Sinar Sosro membuat distribusi teh botol sosro tersebar hingga ke kabupaten dan kota di seluruh wilayah Indonesia.
Hingga pada tahun 1984, Sosro bisa menjual hingga 960.000 teh botol dalam satu bulan, dan berhasil menguasai 80 persen pasar untuk minuman sejenis meski dikepung oleh merek-merek teh lain yang kendalikan oleh perusahaan besar, seperti Coca-Cola dan Pepsi.
Sampai saat ini, Sinar Sosro sudah mempunyai 14 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu di Medan, Palembang, Pandeglang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Mojokerto, dan Gianyar.
Ada juga pabrik yang khusus memproduksi air mineral Prim-A di Sentul, Sukabumi, Purbalingga, dan Pandaan. Selain di dalam negeri, Sosro juga merambah pasar internasional di Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Tidak hanya sukses di dalam negeri, Teh Botol Sosro juga berhasil menembus pasar internasional dengan mengekspor produk-produk one-way packaging atau non-botol beling. Produk ini mulai diekspor ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Jepang, hingga Amerika Serikat.
Dan, seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, sejak tanggal 27 November 2004, PT Sinar Sosro bernaung di bawah perusahaan induk atau holding company, yaitu PT Anggada Putra Rekso Mulia atau Rekso Group.
Selain Sinar Sosro, Rekso Group sendiri merupakan induk perusahaan dari beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia seperti Rekso Nasional Food dan Gunung Slamat. Masing-masing perusahaan itu dijalankan oleh putra-putranya Soegiharto Sosrodjojo.
Baca Juga: Kisah Brand Kopi Kenangan Berhasil Survive Hadapi Krisis Pandemi: Ada Rencana yang Tertunda