“Siapa sih yang takut beli Mercy harga Bajaj? Kenapa takut, itu karena kita beli Bajaj dijual di harga Mercy. Bukan Mercy harga Bajaj, jadi setiap hari ketakutan,” sambung pria kelahiran 20 Februari 1959 itu.
Dalam kesempatan yang sama, Pak Lo berbagi kiat untuk para investor ketika sudah menemukan wonderful company di pasar saham dengan pertimbangan valuasi price to earning (PER) dan price to book (PBV) yang rendah.
Menurut Pak Lo, tentu memerlukan waktu agar saham dengan harga Bajaj bisa kembali ke harga Mercy. Dalam hal ini, kesabaran investor pasti diuji. Dengan kata lain, kuncinya adalah sabar. Sabar untuk menunggu.
“Untuk kembali ke Mercy itu tentu it takes time. Perlu waktu, perlu kesabaran untuk menunggu. Banyak orang yang enggak sabar, mau cepat, mau instant. Memang sabar itu ilmu tingkat tinggi, belajarnya setiap hari, ujiannya sering mendadak,” tutupnya.