Eragon
Christopher Paolini menulis Eragon pada tahun 2002 sebagai novel fantasi epik pertamanya dalam siklus Warisan, yang dia mulai tulis saat masih berusia 15 tahun dan diterbitkan ketika dia berusia 19 tahun.
Cerita berlatar di dunia imajiner bernama Alagaësia, sebuah kerajaan yang dikuasai oleh raja kejam bernama Galbatorix. Eragon, seorang pemuda berusia 15 tahun yang tinggal di desa terpencil Carvahall, menemukan sebuah batu biru misterius di pegunungan Spine yang ternyata adalah telur naga. Ketika telur menetas, seekor naga bernama Saphira muncul dan membentuk ikatan spiritual dengan Eragon.
Baca Juga: Rekomendasi Daftar Buku Karya Desi Anwar, Ada yang Jadi Favoritmu Gak?
Novel ini mengeksplorasi tema-tema besar seperti pertumbuhan pribadi, takdir, perjuangan melawan ketidakadilan, dan kekuatan persahabatan. Ikatan antara Eragon dan Saphira menjadi inti cerita, menggambarkan hubungan mendalam antara penunggang naga dan naganya.
Meskipun mendapat kritik karena kesamaannya dengan karya fantasi lain seperti The Lord of the Rings, "Eragon" berhasil menciptakan dunia yang kaya akan detail dan memperkenalkan pembaca pada semesta yang kompleks dan menarik.
Eldest
Buku Eldest karya Christopher Paolini adalah novel fantasi epik yang merupakan buku kedua dalam seri Inheritance Cycle. Diterbitkan pada tahun 2005, buku ini melanjutkan perjalanan Eragon, seorang pemuda petani yang telah menjadi Penunggang Naga, dalam pertarungannya melawan kekaisaran jahat yang dipimpin oleh Raja Galbatorix.
Dalam novel ini, Eragon memulai perjalanan pelatihan mendalam dengan para pejuang elf di hutan Du Weldenvarden. Di bawah bimbingan Oromis dan naga Glaedr, dia mempelajari seni bela diri, teori sihir, dan warisan para Penunggang Naga. Selama proses pelatihan, Eragon menghadapi berbagai tantangan personal, termasuk penderitaan akibat luka-luka sebelumnya dan perasaan rumit terhadap Arya, seorang pejuang elf misterius.
Tema utama dalam Eldest meliputi pertumbuhan pribadi, tanggung jawab kekuasaan, pengorbanan, dan kompleksitas moral dalam menghadapi perang. Paolini dengan cermat menggambarkan pertumbuhan karakter Eragon dari seorang pemuda sederhana menjadi calon pahlawan yang memikul harapan seluruh perlawanan. Melalui upacara Agaetí Blödhren, Eragon mengalami transformasi fisik dan spiritual, berubah menjadi hibrid setengah elf yang lebih kuat.
Eldest memperlihatkan kematangan naratif Paolini, menghadirkan dunia Alagaësia yang kompleks dengan konflik-konflik mendalam, pertumbuhan karakter yang autentik, dan eksplorasi tema-tema universal tentang takdir, identitas, dan perjuangan melawan ketidakadilan.
Baca Juga: Daftar Buku Terbaik Karya Gabriel García Márquez, Penting untuk Dibaca!