Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespons pernyataan calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang menyebut capres terpilih Prabowo Subianto bakal meminta masukan Presiden Joko Widodo terkait susunan kabinet kerja. 

Ari menegaskan, selama masa transisi dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan yang baru, Presiden Joko Widodo dipastikan tak bakal ikut cawe-cawe mengurusi kabinet Prabowo-Gibran. Penunjukan menteri dalam kabinet kerja adalah hak prerogatif Prabowo yang tak bisa diintervensi pihak luar, termasuk para presiden pendahulunya. 

Baca Juga: Otto Hasibuan dan Hotman Paris Kompak Kritik Gugatan Anies dan Ganjar di MK

"Pengangkatan menteri dalam kabinet mendatang sepenuhnya, menjadi  hak prerogatif Presiden terpilih setelah dilantik 20 Oktober 2024," kata Ari Dwipayana ketika dikonfirmasi Rabu (27/3/2024).

Ari menegaskan, Jokowi sama sekali tak mau melibatkan diri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, kepala negara kata Ari fokus merampungkan program kerja pemerintah di sisa masa jabatannya yang kurang dari delapan bulan ini.

"Presiden Jokowi fokus bekerja, untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabatan 20 Oktober 2024," jelas Ari.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka mengatakan calon presiden terpilih Prabowo Subianto bakal meminta masukan Presiden Joko Widodo terkait susunan kabinet kerjanya. Prabowo meminta pandangan Jokowi soal sosok yang mengisi posisi menteri di kabinet kerjanya, namun Gibran memastikan semua keputusan berada di tangan Prabowo. 

"Ya mungkin masukan. Tapi penentuannya di Pak Prabowo ya,” kata Gibran.

Baca Juga: Minta Masukan Soal Susunan Kabinet Kerja ke Jokowi, Gibran: tapi Penentunya Tetap Pak Prabowo

Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi itu mengatakan, Prabowo punya prerogatif untuk menentukan siapa saja yang duduk di kabinet kerjanya. Gibran menegaskan, Prabowo tak bisa diintervensi oleh pihak mana pun soal pembentukan kabinet kerja. 

"Pak Prabowo yang akan menentukan ya (susunan kabinetnya)," tegasnya.