Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Jawa Timur hingga siang ini, Minggu (23/11/2025), masih terus mengerahkan berbagai bantuan untuk ribuan penyintas bencana.
Salah satunya, program 'Taman Ceria'yang telah memberikan manfaat bagi 40 anak-anak terdampak bencana. Sementara itu, layanan dapur umum telah memberikan porsi makanan untuk 500 penyintas yang terpaksa mengungsi.
Salah satu langkah cepat DMC Dompet Dhuafa dalam merespon bencana adalah mendirikan Pos Hangat di SDN Supiturang 4, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, pada Kamis (20/11/2025) lalu.
Pos Hangat ini menjadi titik utama bantuan bagi penyintas erupsi Semeru. Di sini, tim DMC menyediakan makanan dan minuman ringan untuk penyintas serta para relawan yang bekerja di lapangan.
Agus Triabudi Waloyo, selaku Koordinator Respon Bencana Dompet Dhuafa Jawa Timur, menjelaskan bahwa Pos Hangat didirikan untuk memenuhi kebutuhan dasar penyintas.
“Melihat kondisi pengungsian yang penuh keterbatasan, kami berusaha secepatnya memberikan bantuan untuk mencukupi kebutuhan pokok yang mendesak, terutama di Pos Pengungsian yang ada di Desa Supiturang,” tutur Agus, dikutip Minggu (23/11/2025).
Sejak awal respons, lanjut Agus, tim DMC Dompet Dhuafa sudah mengidentifikasi beberapa titik terdampak erupsi, mulai dari Desa Supiturang, Dusun Kamar A, Sumbersari, hingga Gumuk Mas.
Tim memantau langsung kondisi lapangan dan terus melakukan distribusi kebutuhan dasar melalui Pos Hangat, yang hingga saat ini telah melayani sekitar 600 penerima manfaat di sekitar wilayah Supiturang.
Namun, di lapangan, tim menghadapi tantangan serius, seperti terbatasnya pasokan logistik dan kondisi permukiman yang tertutup oleh material erupsi.
"Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menjangkau semua titik terdampak, meskipun akses menuju beberapa daerah sangat sulit," tambah Agus.
Bantuan untuk Penyintas Longsor Banjarnegara
Sementara itu, di Banjarnegara, tim DMC Dompet Dhuafa juga bergerak cepat untuk membantu korban bencana tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hingga Sabtu (22/11/2025) kemarin, sebanyak 16 korban masih dinyatakan hilang, dan tim SAR bersama relawan lainnya terus berusaha mencari para korban di area longsor.
Ahmad Yamin, Penanggung Jawab Tanggap Darurat DMC Dompet Dhuafa, menyampaikan bahwa cuaca buruk dan kondisi tanah yang labil memperburuk proses pencarian.
“Hingga saat ini, tim terus berpacu dengan kondisi cuaca yang kurang menentu, ditambah dengan tanah yang labil di area bencana. Kami bekerja keras dengan para relawan untuk membantu penyintas,” ungkapnya.
Selain itu, tim DMC Dompet Dhuafa juga menggelar layanan Pos Hangat di Pos Pengungsian GOR Beji, Desa Beji, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.