Keberadaan JST1 akan melengkapi data centre JBT1 di Jakarta Barat yang sebelumnya telah beroperasi. Ke depan, BDDC menargetkan pengembangan kapasitas JST1 hingga 32 MW dan JBT1 hingga 30 MW. Peresmian JST1 sekaligus membuktikan komitmen tinggi BDDC dalam memberikan layanan infrastruktur digital kepada pelaku industri lokal maupun global untuk mendukung kemajuan dan peningkatan kualitas teknologi digital di Indonesia.

Menurut Devin, potensi sektor infrastruktur digital di Indonesia masih sangat besar. Saratoga akan terus mengoptimalkan setiap peluang dan berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Peningkatan Daya Beli Konsumen dan Investasi, PDB Indonesia Diprediksi Tumbuh Stabil di Semester II/2024

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan investasi pada sektor-sektor strategis yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara, salah satunya dengan memperkuat investasi portofolio yang sudah ada dan meningkatkan investasi pada perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan berkelanjutan," ungkapnya.

Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong, menambahkan, di tengah kondisi pasar dan ekonomi global yang dinamis, Saratoga mampu mempertahankan kinerja keuangan yang positif. Perusahaan berhasil mencatatkan Net Aset Value (NAV) sebesar Rp49,4 triliun pada semester I-2024, atau tumbuh 4% secara kuartal (QoQ) dibandingkan kuartal I-2024 sebesar Rp47,5 triliun. Perolehan NAV ini terutama didukung kinerja positif dan kenaikan harga saham portofolio seperti PT Adaro Energi Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), serta pertumbuhan dari portofolio perusahaan nonpublik.

Saratoga juga berhasil menurunkan hampir separuh dari posisi utang bersih di akhir semester I-2024 menjadi Rp449 miliar, dibandingkan kuartal I-2024 sebesar Rp885 miliar. Selain itu, perusahaan mampu mempertahankan rasio biaya dan utang tetap pada level yang sehat. Biaya operasional terhadap NAV dan loan-to-value masing-masing sebesar 0,6% dan 0,7% dari sebelumnya 0,5% dan 1,1% di semester I-2023.

"Hal ini mencerminkan bahwa portofolio investasi kami memiliki kinerja yang solid serta keberhasilan manajemen dalam mengeksekusi setiap strategi investasi secara optimal," tutup Lany.