Akhir Juli lalu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga dengan kode saham SRTG) mengumumkan kinerja perusahaan sepanjang Semester I 2025 dengan mencatatkan Nilai Aset Bersih (NAV) sebesar Rp53,99 triliun. Pencapaian ini didorong oleh kontribusi yang kuat dari saham-saham perusahaan portofolio utama, seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sejalan dengan peningkatan NAV, pada periode 6 bulan pertama 2025, Saratoga juga mencatatkan pendapatan dividen sebesar Rp1,26 triliun. Pendapatan dividen ini berasal dari perusahaan portofolio seperti PT Alamtri Resources Tbk (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan TBIG. Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan, menjelaskan, kinerja Saratoga di semester I 2025 mencerminkan peningkatan fundamental dari perusahaan-perusahaan portofolio yang dimiliki, baik publik maupun privat.
Baca Juga: Tren Saham Paruh Kedua 2025 dan Daya Tarik Obligasi
"Kami tetap berfokus pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang seperti layanan kesehatan, infrastruktur digital, ekonomi hijau dan energi terbarukan, serta konsumen. Dengan pendekatan investasi yang disiplin, aktif, dan selektif, kami berupaya menciptakan nilai optimal bagi para pemegang saham, sekaligus mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari perusahaan-perusahaan portofolio kami," jelas Devin melalui keterangan pers di Jakarta, dikutip Jumat (8/8/2025).
Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong, menambahkan bahwa Saratoga juga berhasil menjaga neraca yang solid dengan menurunkan utang bersih menjadi Rp304 miliar. Rasio biaya operasional terhadap NAV tercatat sebesar 0,4%, sedangkan rasio loan-to-value (LTV) berada di angka 0,6%, dalam batas yang sehat dan lebih baik dibandingkan posisi 0,6% dan 0,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejalan dengan komitmen tersebut, Saratoga juga membagikan dividen tunai sebesar Rp14,75 per saham dengan total nilai Rp199,9 miliar, yang diumumkan pada tanggal 25 Juni 2025.
Perkembangan Perusahaan Portofolio SRTG
Hingga Semester I 2025, Saratoga terus memperkuat portofolio investasinya di sektor-sektor strategis yang memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang, termasuk sektor kesehatan, infrastruktur digital, ekonomi hijau & energi terbarukan, serta konsumen.
Di sektor kesehatan, Brawijaya Hospital telah mengembangkan Centers of Excellence seperti BraveHeart, yang merupakan salah satu pusat rujukan jantung nasional di bawah kepemimpinan kardiolog senior terkemuka, yaitu Dr. dr. Muhammad Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS. Brawijaya Hospital juga mengembangkan Benih IVF Center, satu-satunya klinik IVF di Indonesia yang bermitra langsung dengan Dr. Robert Fischer, MD, pakar IVF global yang terafiliasi dengan Star Fertility Malaysia sekaligus pendiri Fertility Center Hamburg—klinik IVF terkemuka di Jerman.
Di sektor logistik, MGM Bosco Logistics memperluas kepemimpinannya di industri rantai dingin melalui kemitraan dengan PT Sanjaya International Fishery (SIF) untuk mengelola fasilitas cold storage terintegrasi di Cikarang, yang mendukung efisiensi rantai pasok perikanan nasional untuk pasar domestik maupun ekspor.
Di sektor infrastruktur digital, Bersama Digital Asia Infrastructure (BDIA) membentuk usaha patungan 50:50 dengan Digital Realty, Digital Realty Bersama, untuk mengintegrasikan pusat data JST1 dan JBT1 ke dalam ekosistem global PlatformDIGITAL®. Digital Realty Bersama kini mengoperasikan kampus pusat data di dua lokasi strategis di Jakarta dengan rencana ekspansi kapasitas hingga 62MW untuk menjawab pertumbuhan kebutuhan infrastruktur digital di Indonesia.