5. Franky Widjaja

Franky Oesman Widjaja atau Franky Widjaja merupakan bos Grup Sinar Mas, penerus Eka Tjipta Widjaja. Sinar Mas merupakan perusahaan yang bergerak dalam tujuh pilar bisnis: Pulp dan Kertas, Agribisnis dan Pangan, Layanan Keuangan, Pengembang dan Real Estate, Telekomunikasi, Energi dan Infrastruktur, serta Layanan Kesehatan.

Lewat Asia Pulp & Paper (APP), Sinar Mas memproduksi pulp, kertas serta produk turunannya–menggunakan sejumlah merek–guna memenuhi kebutuhan dari berbagai penjuru dunia. Sementara itu, Sinar Mas bergerak di sektor agribisnis dan pangan melalui Golden Agri-Resources Ltd (GAR). Salah satu lini bisnisnya yang paling terkenal adalah properti dengan produk BSD City di Tangerang hingga Kota Deltamas, Cikarang.

Baca Juga: Feny Djoko Susanto, Pewaris Bisnis Keluarga yang Sukses Pimpin Sumber Alfaria Trijaya

Selanjutnya, Sinar Mas bergerak di bidang layanan keuangan melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) dengan sejumlah anak perusahaan yang dinaunginya. Di bidang komunikasi dan teknologi, Sinar Mas mempunyai PT Smartfren Telecom Tbk. Dalam bidang penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multimedia, ada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan sejumlah perusahaan di bawah naungannya. Terakhir, Sinar Mas juga bergerak dalam bisnis layanan kesehatan lewat Eka Hospital.

6. Dato Sri Tahir

Sementara itu, Dato Sri Tahir merupakan pendiri dan pemilik bisnis Mayapada Group. Menantu taipan Mochtar Riady, pemilik Lippo Group, ini membangun kerajaan bisnisnya diawali dengan kesuksesan Bank Mayapada. PT Bank Mayapada Internasional Tbk tercatat di bursa efek Indonesia dengan kode emiten MAYA serta memiliki jaringan asuransi berpartner dengan mitra internasional, yakni Zurich Insurance dan Sompo Japan Nipponkoa General Insurance.

Di bidang kesehatan, Mayapada Group mempunyai Mayapada Hospital yang beroperasi di Tangerang, Jakarta Selatan, Bogor, Kuningan, Surabaya, Bandung, hingga Nusantara. Rumah sakit tersebut dikelola di bawah PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).

Mayapada Group juga mengelola PT Sona Topas Tourism Industry Tbk yang bergerak sebagai pengelola toko bebas bea atau duty free shop. SONA bermitra dengan Duty Free Shopper (DFS), anak perusahaan dari LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy). Selain itu, lewat PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), Mayapada Group juga bergerak di bidang hotel dan properti. Beberapa properti yang dikelola Dato Sri Tahir, di antaranya, ialah Mayapada Tower I-II, Sona Topaz Tower, Menara Topaz (Surabaya), serta Fairmont Hotel (Bali).

Sementara itu, Mayapada Group terjun di bisnis media massa lewat PT Berita Mediatama Indonesia, perusahaan yang menaungi Bloomberg Technoz. Di sektor pertambangan, ada perusahaan bernama PT Raja Kutai Baru Makmur yang bergerak di pertambangan batu bara.

7. James Riady

James Riady meneruskan kepemimpinan ayahnya, Mochtar Riady, dalam bisnis Lippo Group. Sebagaimana konglomerasi bisnis lainnya, bisnis Lippo Group terdiversifikasi ke dalam banyak bidang, meliputi properti, pengecer, perhotelan+kenyamanan, pendidikan, telekomunikasi+multimedia, teknologi digital, layanan keuangan, serta investasi global.

Lippo Group bergerak di bidang properti melalui Lippo Karawaci, kawasan kota mandiri yang berkelanjutan, serta Lippo Malls dengan portofolio lebih dari 60 pusat perbelanjaan di 29 kota besar di seluruh nusantara. Selain itu, beberapa supermarket di bawah naungan Lippo, misalnya, adalah Matahari Department Store serta Hypermarket, serta jaringan toko buku Books & Beyond.

Melalui Yayasan Pelita Harapan, Lippo mengelola 45 sekolah K-12 dan tiga universitas di Indonesia. Merek lainnya adalah Bank National Nobu (Nobu Bank) serta Lippo General Insurance yang bergerak di bidang jasa keuangan.

8. Tomy Winata

Sosok konglomerat terakhir yang turut dalam pertemuan bersama Prabowo Subianto adalah Tomy Winata (TW).  Dia merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network, serta pendiri Artha Graha Peduli, sebuah yayasan sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.

Bisnis TW juga merambah berbagai bidang, berikut di antaranya:

  • PT Danayasa Arthatama Tbk (DA): perusahaan properti yang mengelola Sudirman Central Business District (SCBD) di Jakarta;
  • PT Jakarta International Hotel and Development Tbk: perusahaan properti yang memulai kegiatan komersial lewat Hotel bintang 5 Borobudur Inter-Continental Jakarta dengan 695 kamar;
  • PT Electronic City Indonesia Tbk: perusahaan ritel produk elektronik modern ini mengelola sekitar 60 toko Electronic City di beberapa kota besar di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Sulawesi;
  • PT Bank Artha Graha Internasional – INPC: Bank Artha Graha berdiri pada September 1973 dan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada 23 Agustus 1990;
  • PT Arthagraha General Insurance: perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi;
  • dan lain sebagainya.