Sugianto Kusuma, atau yang lebih dikenal dengan nama Aguan, dan Tomy Winata merupakan duet yang sangat sukses dalam dunia bisnis. Keduanya adalah sosok pengusaha yang sangat diperhitungkan di Indonesia.
Sebagai sosok konglomerat yang sangat disegani, Aguan dan TW, sapaan Tomy Winata, kerap disebut-sebut sebagian orang sebagai salah satu dari Sembilan Naga yang sangat berpengaruh dalam perekonomian Indonesia.
Dan baru-baru ini, nama keduanya pun jadi sorotan publik lantaran saham emiten perbankan yang dikendalikan oleh keduanya, yakni Bank Artha Graha Internasional (INPC), terbang hingga 276,12% dalam tiga bulan terakhir. Saham ini tercatat selalu ditutup menguat dalam empat hari perdagangan terakhir.
Gak cuma itu, emiten Aguan dan Tomy Winata lainnya, yakni PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) sahamnya juga melejit. Pada perdagangan 29 November lalu, saham JIHD melompat 14,29% ke Rp 2.720. Dalam sepekan terakhir, saham JIHD melesat 77,78%, sebulan terakhir terbang 455,10%, dan dalam tiga bulan terakhir meroket 750%.
Nama Aguan juga jadi perhatian publik saat ia diangkat menjadi pemimpin konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sementara itu, berbicara tentang Tomy Winata sendiri, sosoknya sendiri merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network, salah satu konglomerasi atau kelompok bisnis di Indonesia. Ia juga merupakan sosok di balik pemilik kawasan perkantoran SCBD.
Lantas, seperti apa hubungan antara Aguan dan Tomy Winata? Bagaimana kiprah keduanya memulai karirnya dari posisi terendah dan berhasil menjadi tokoh sukses di Tanah Air? Berikut Olenka rangkum kisah selengkapnya, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Selasa (3/12/2024).
Baca Juga: Dari Aguan hingga Bos Djarum, Ini Daftar 20 Konglomerat Indonesia yang Investasi di IKN
Awal Mula Kedekatan Aguan dan Tomy Winata
Selama ini, publik mengenal Sugianto Kusuma alias Aguan karena keberhasilan bisnisnya bersama dengan Agung Sedayu Group, salah satu perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia.
Aguan, yang memiliki nama asli Guo Zaiyuan juga terbilang sosok yang misterius. Informasi mengenai kehidupan pribadinya terbatas. Namun demikian, sejumlah sumber menyebut, dia lahir pada 1951.
Perjalanan sukses Aguan tidak serta-merta seperti mengembalikan telapak tangan. Dikutip dari laman CNBC Indonesia, menurut buku "9 Jalan Pengusaha: Kisah dan Inspirasi Pengusaha Tangguh Indonesia" karangan Adi Putera Widjaja (2013), awal keterlibatan Aguan dalam dunia bisnis dimulai ketika bekerja sebagai penjaga gudang dan asisten di kantor perusahaan impor. Seiring waktu, ia pun naik jabatan menjadi pengurus administrasi perusahaan.
Titik balik dalam kehidupan Aguan terjadi ketika dia bertemu dengan seorang pemborong bangunan. Pertemanannya dengan pemborong tersebut membuat Aguan belajar tentang bisnis properti dan pada 1971 dia memulai bisnis sendiri yang menjadi cikal bakal Agung Sedayu Group.
Bisnis Aguan berkembang di bidang kontraktor rumah dan toko-toko kecil. Dalam waktu 10 tahun, perusahaannya berkembang pesat. Proyek pertamanya adalah Harco Mangga Dua.
Bisnis Aguan semakin berkembang ketika dia bertemu dengan Tommy Winata. Dikutip dari Tribunnews, menurut buku Leo Suryadinata berjudul "Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches”, Aguan mulai menjalin hubungan bisnis dengan Tomy Winata saat sedang berusaha menggarap properti lain.
Dalam buku tersebut juga, dikatakan bahwa mereka berdua pun disebut memiliki kesamaan cara pandang dan tujuan, yang akhirnya melakukan kerja sama bisnis. Dalam satu waktu, Aguan memperkenalkan Tomy Winata dengan Yayasan Kartika Eka Paksi milik TNI Angkatan Darat.
Dari yayasan tersebut, Tomy Winata pun menyelamatkan Bank Propelat yang awalnya dimiliki oleh Yayasan Siliwangi. Nama bank kemudian berubah menjadi Bank Artha Graha dan masih berdiri hingga sekarang.
“Pak Aguan adalah senior saya. Beberapa keputusan bisnis yang penting selalu saya konsultasikan padanya,” kata Tomy Winata, seperti diwartakan Majalah TEMPO edisi 30 Mei 1999.
Kini, baik Aguan maupun Tomy Winata, keduanya sudah ibarat saudara sedarah dan sukses melahirkan kawasan perkantoran elite SCBD Sudirman, Pantai Indah Kapuk, hotel, bank, dan yang lainnya.