Pembangunan Bandara Singkawang menjadi salah satu proyek infrastruktur yang paling dinanti di Indonesia. Bandara yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Maret 2024 ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Di balik kesuksesan proyek ini, terdapat peran besar Sugianto Kusuma, atau yang lebih dikenal dengan nama Aguan.
Sebagai salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia, Aguan adalah pendiri Agung Sedayu Group, perusahaan pengembang properti yang berdiri sejak 1971. Lahir di Palembang pada 9 Januari 1951, Aguan mengenyam pendidikan di sekolah menengah Tionghoa Jugang Zhongxue sebelum memulai kariernya di dunia bisnis. Dengan jaringan dan keahlian yang ia bangun, Agung Sedayu Group tumbuh menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia.
Agung Sedayu Group dikenal melalui berbagai proyek ikonik, termasuk Harco Mangga Dua, mal elektronik terintegrasi pertama di Indonesia, serta berbagai proyek perumahan dan komersial di Jabodetabek. Kepemimpinan Aguan yang visioner menjadikannya sosok penting dalam dunia properti dan infrastruktur di Indonesia.
Baca Juga: Dari Aguan hingga Bos Djarum, Ini Daftar 20 Konglomerat Indonesia yang Investasi di IKN
Pembangunan Bandara Singkawang menjadi salah satu bukti kontribusi nyata Aguan dalam pengembangan infrastruktur nasional. Selain meningkatkan konektivitas, proyek ini membawa dampak signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan pengalaman panjangnya, Aguan terus memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui inisiatif-inisiatif besar, termasuk pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam pengembangan IKN, Aguan memimpin konsorsium investor dalam negeri dengan total investasi mencapai Rp40 triliun, yang bertujuan menciptakan pusat ekonomi baru di wilayah Kalimantan. Komitmen ini menunjukkan dedikasi Aguan tidak hanya sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan yang berdampak luas bagi masyarakat.
Peran dan kontribusi dalam Pembangunan Bandara Singkawang
Dikutip dari beberapa sumber pada Rabu (04/12/2024), pembangunan Bandara Singkawang dimulai pada tahun 2019 dan memakan waktu sekitar empat tahun untuk diselesaikan. Proyek ini didanai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan total anggaran mencapai Rp427 miliar.
Dari jumlah tersebut, sekitar Rp272 miliar berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sementara Rp155 miliar diperoleh melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai pengusaha, termasuk Sugianto Kusuma.
Aguan, bersama sejumlah konglomerat lainnya, seperti Prajogo Pangestu dan Anthony Salim, memainkan peran penting dalam penggalangan dana proyek ini. Kontribusi mereka mencakup penyediaan dana yang signifikan untuk mendukung percepatan pembangunan, termasuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 2.000 meter. Langkah ini dianggap sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan keamanan operasional bandara.
Sugianto Kusuma, melalui perannya dalam pembangunan Bandara Singkawang, menunjukkan komitmennya tidak hanya dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam pengembangan infrastruktur yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Dengan kontribusi yang signifikan, Aguan tidak hanya memperkuat posisinya sebagai salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.