Sementara itu, Sarkara Madu didampingi secara intensif dalam aspek quality control, packaging, dan pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran. Hasilnya, produk mereka kini telah memiliki sertifikasi BPOM, desain kemasan yang kompetitif, dan kanal distribusi online yang terus berkembang, serta berhasil ekspor menembus pasar global.

Pengakuan terhadap PERURI sebagai The Most Committed Pembina menegaskan keseriusan perusahaan dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang tepat sasaran dan berdampak nyata. PERURI tidak sekadar memberikan bantuan, tetapi membangun fondasi kemandirian bagi para pelaku usaha.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperluas cakupan dan kualitas pembinaan. UMKM bukan hanya pilar ekonomi nasional, tetapi juga motor inovasi lokal yang harus terus ditumbuhkan,” ujar Adi Sunardi usai menerima penghargaan.

Sebagai BUMN yang juga bergerak di bidang teknologi dan keamanan digital, PERURI menunjukkan bahwa transformasi tidak hanya berarti perubahan internal, tetapi juga melibatkan kontribusi sosial yang berkelanjutan. Pembinaan UMKM menjadi bagian dari strategi besar PERURI dalam mewujudkan inklusi ekonomi yang lebih merata.

Dengan prestasi ini, PERURI berharap dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam mengembangkan UMKM lokal agar mampu naik kelas, berdaya saing tinggi, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global.